Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti hambatan
kemacetan lalu lintas ibarat keluarnya benda di bagian leher botol (bottlenecking) yang terjadi di penyeberangan laut di Merak, Banten, ke/dari Bakauheni, Lampung.
"Soal penyeberangan dengan satu jalan tol di Provinsi Lampung sampai
Palembang yang begitu bagusnya, kami khawatirkan Merak-Bakauheni terjadi
bottlenecking. Tadi jadi pembahasan serius. Bapak Presiden dan
Wapres juga menyampaikan sepanjang tarifnya masih rendah tidak mungkin
bisa alokasikan kapal baru di situ, tapi selalu kapal yang bekas," kata
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo di Kantor Presiden Jakarta, Senin.
Ridho menyampaikan hal itu seusai rapat terbatas mengenai Proyek
Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Lampung yang
dihadiri juga oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla
(JK).
"Kemudian yang kami minta adalah ketika Presiden melakukan kunjungan
ke Provinsi Lampung lewat jalur darat, dari Merak sampai Bakauheni
dipilih kapal terbaik yang beroperasi satu jam sampai. Tapi, kalau
masyarakat umum tiga-empat jam. Artinya, kalau bisa untuk Presiden,
kenapa tidak bisa untuk masyarakat umum?" ujarnya.
Ia pun mengusulkan adanya kenaikan tarif secara bertingkat.
"Jadi, jangan sampai jalan darat nyaman, tapi penyeberangan jadi
keluhan orang. Mungkin tarif naik sedikit tidak apa-apa asal ada
peningkatan kualitas," ungkapnya.
Dalam rapat itu, menurut Ridho, juga dibicarakan mengenai tiga
kawasan industri, yaitu Kabupaten Tanggamus khusus kawasan industri
kemaritiman dan galangan kapal, Kabupaten Mesuji dan Waypisan.
"Kami mengusulkan agar sama-sama membangun kawasan industri di dua
titik jalan tol lintas Sumatera. Satu di Lampung Selatan dan kedua di
bagian utara di Kabupaten Mesuji, apalagi di Mesuji ada batu bara kalori
rendah yang bisa dijadikan pembangkit untuk kawasan industri tersebut,"
jelas Ridho.
Di jalan tol Trans Sumatera, ditambahkan Ridho sudah selesai sekitar
250 kilometer yang sudah masuk tahap dua dan ditargetkan selesai pada
2018.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 3 tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan pada 8
Januari 2016, ada tujuh proyek strategis nasional di Lampung.
Proyek-proyek itu adalah Jalan Tol Bakauheni - Tb. Besar (138
kilometer), jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang sebagai bagian
dari 8 ruas Trans Sumatera, revitalisasi bandara Raden Inten II, Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung, bendungan Sukoharjo, bendungan
Sukaraja III, bendungan Segalamider, bendungan Rokan Kiri, dan
Pembangunan Kawasan Industri Prioritas/Kawasan Ekonomi Khusus Tanggamus.
Presiden Jokowi soroti hambatan jalur Merak-Bakauheni
Senin, 6 Maret 2017 18:03 WIB