Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai "Hari Kartini" untuk mengenang jasa pejuang hak-hak kaum perempuan di Indonesia itu, yaitu Raden Ajeng Kartini, seorang visioner yang memiliki kemampuan yang setara dengan kaum pria.
Apa yang diperjuangan RA Kartini tidaklah sia-sia, wanita yang lahir pada 21 April 1879 itu, segala perjuangannya menjadi panutan bagi siapapun di negara ini. Yakni dengan melihat banyaknya perempuan hebat saat ini memegang peranan penting di pemerintahan, menandakan perjuangan RA Kartni sangat menginspirasi perempuan saat ini.
Seperti halnya di lingkungan pemerintan Presiden Jokowi-JK, ada sembilan jabatan menteri dipegang wanita, yang mengabdikan jasa serta memberikan sumbangsi pikiran dan gagasan hebat demi kemajuan rakyat Indonesia.
Puan Maharani sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri, serta Susi Pudjiastuti yang dipercaya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Selain itu ada Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nila Moeloek sebagai Menteri Kesehatan, Khofifah Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial, Rini Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Yohana Yembise Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Sri Mulyani Indrawati yang dipercaya sebagai Menteri Keuangan.
Tidak hanya di tingkat pusat, di Pemerintahan Provinsi Gorontalo pun terdapat tujuh Kartini hebat yang selama ini memberikan sumbangsih bagi pembangunan di daerah.
Sebut saja seperti Winarni Monoarfa, yang sudah lebih dari lima tahun dipercayakan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo.
Selanjutnya ada staf ahli bidang Ekonomi Pembangunan, Fatmawaty Hadju, Kepala Dinas PMD Dukcapil Asri Banteng, dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nonce Lakadjo.
Disusul Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Resma Kabakoran, Plt Kepala Dinas Kominfo Statistik Fatma Biki, Plt Kepala Dinas Kesehatan Darmiyanti Yahya.
Sekda provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa saat diwawancarai terkait peringatan hari Kartini, mengungkapkan bahwa dalam perjuangan terlihat kecerdasan dan kemajuan yang diinginkan terhadap perempuan Indonesia saat ini, dalam konteks kekinian, sangat dirasakan.
"Pemikiran-pemikiran RA Kartini sejak lama memang terlihat visioner, seperti bagaimana surat-surat yang disampaikan ke teman-temannya di Belanda menginspirasi kita semua, baik untuk kemajuan di sektor pendidikan, apalagi kebhinekaan," kata Winarni.
Menurut Sekda, dalam memperingati hari Kartini harus menjadi momentum bagi kita, khususnya para perempuan untuk melakukan evaluasi sejauh mana eksistensi perempuan dalam rangka memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan khususnya di Provinsi Gorontalo.
"Perjuangan kita adalah bagaimana peran kita masing-masing untuk berupaya terus menerus membangun spirit, mengisi ruang-ruang dimana perempuan bisa ikut berpartisipasi dalam segala hal," jelas Sekda.
Lain halnya dengan Plt Kepala Dinas Kominfo Statistik Fatma Biki, menurutnya peringatan hari Kartini bukan hanya sekedar peringatan yang laksanakan setiap tahunya, namun lebih dari itu perjuangan RA Kartini selain sangat inspiratif bagi masyarakat Indonesia khususnya perempuan, juga merupakan suatu era kebangkitan perempuan ikut serta dalam pembangunan, dan ikut serta dalam kemerdekaan, serta hak-hak perempuan.
Jika dilihat dari jabatan yang dipercayakan oleh pemerintah kepadanya, terinspirasi dari RA Kartini bahwa berat dan ringannya tugas, tergantung dari mental perempuan Indonesia, seperti halnya dirinya yang terus melakukan adaptasi terhadap perubahan ataupun dinamika yang dihadapi saat ini.
"Terutama dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dari sisi informasi yang terus berkembang pesat setiap tahunya," kata Fatma.
Namun baginya, jika dihadapkan dengan tugas yang dipercayakan negara, terutama menyangkut teknologi informasi, setelah melihat apa yang diperjuangakan oleh RA Kartini, maka ini bukanlah suatu masalah berat yang harus dihadapi.
Sementara itu Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Gorontalo Asri Banteng menuturkan, melihat Kartini-kartini saat ini sudah sangat maju, terutama di provinsi Gorontalo, sudah memiliki peran,dan peranan mereka pada posisi yang sangat strategis.
"Ke depan diharapkan, dengan diberikannya kepercayaan baik oleh negara maupun masyarakat, tinggal bagaimana memanfaatkan peluang tersebut dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan," kata Asri.
Untuk amanah negara yang dipercayakan kepadanya, dalam hal ini sebagai Kepala Dinas PMD Dukcapil, ia menuturkan bahwa tidak ada yang berat dalam menjalankan tugas tersebut, semua tergantung pada niat dan keikhlasan untuk bekerja.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Nonce Lakadjo, yang kita tahu bersama lebih banyak berhubungan dengan perlindungan perempuan dan anak, menanggapi momentum hari Kartini menuturkan bahwa permasalahan sosial memang ada dan sering ia jumpai, baik kekerasan perempuan maupun
anak.
"Akan tetapi melalui kelembagaannya, pemerintah tidak menutup mata dengan persoalan itu, melalui kebijakan program yang ada, baik penguatan pada kaum perempuan dalam upaya peningkatan kualitas, juga melalui program pelindungan perempuan dan anak yang mengalami kekerasan," kata Nonce.
Terkait dengan jabatanya yang dipercayakan kepadanya tidak ada yang berat, pihaknya yang juga sebagai seorang perempuan berada di garda paling depan jika berbicara kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Tidak hanya mereka, masih banyak perempuan-perempuan hebat dibalik keberhasilan Pemerintah Provinsi Gorontalo, baik yang berada pada struktur pemerintahan daerah, maupun di luar sistem pemerintahan, yang tentu mempunya visi dan tujuan yang sama, memajukan daerah, bangsa dan negara.