Manado (ANTARA GORONTALO) - Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia (Menkumham)
Yasonna Laoly mengatakan peringatan Paskah hendaknya, bukan hanya
sebatas ritual belaka.
"Melainkan suatu momentum yang amat baik untuk kita merenungkan
arti pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib," kata Yosanna Laoly pada
peringatan Paskah Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara, di Manado,
Minggu.
Yosanna mengatakan Paskah adalah salah satu perayaan umat
Kristiani untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus yang telah rela
mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia.
Bagian lain, Ia mengatakan, perayaan Paskah tahun ini bertepatan
dengan rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 yang pada puncaknya
akan dirayakan pada 27 April 2017.
Kiranya mampu membangun mental untuk memperkuat dan meningkatkan
semangat kerja maupun semangat kinerja bagi seluruh jajaran
pemasyarakatan.
"Mempererat silaturahim dan meningkatkan keimanan semangat
motivasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani yang menempati
Rutan dan Lembaga Pemasyarakatan," katanya.
Peringatan Paskah tersebut mengangkat tema "Kebangkitan Kristus membebaskan kita dari kuasa kematian",
Peringatan Paskah tersebut dilaksanakan dalam suatu ibadah di aula
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara, dipimpin Pdt
Netty Takasenserang Walo dan Pdt Alfrets Daleno.
Pada ibadah tersebut, warga binaan pemasyarakatan dari Cabang Rutan
Amurang, Lapas Manado, Rutan Manado dan Lapas Perempuan mempersembahkan
puji-pujian
Pesan Paskah disampaikan Menkumham Yosanna Laoly, juga diikuti
secara langsung oleh sekitar 237 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkum
HAM, di Indonesia melalui aplikasi zoom.
Hadir pada saat tersebut Kepala Kantor Kemenkum HAM Sulut Pondang
Tambunan, para pegawai jajaran Kemenkumham maupun WBP di daerah itu.
Menkumham: hendaknya peringatan Paskah bukan sebatas ritual
Minggu, 23 April 2017 22:56 WIB