Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia menjajaki peluang peningkatan lapangan kerja bagi tenaga keperawatan untuk bekerja di Australia.
Keterangan dari Konsulat Jenderal RI di Sydney yang diterima di Jakarta, Kamis menyebutkan, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid telah berjumpa dengan salah satu lembaga pendidikan kejuruan Australia (VETEA) di Sydney guna membicarakan peluang kerja sama di bidang peningkatan keahlian keperawatan.
"Ada dua hal yang ingin kami sasar dalam kerja sama ini, yakni meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris dan menyiapkan perawat Indonesia agar mampu bersaing di pasar kerja Australia yang saat ini juga diperebutkan oleh perawat asal Filipina, India, Nepal dan Vietnam," jelas Nusron.
Salah satu terobosan yang sedang diupayakan oleh BNP2TKI adalah menyelenggarakan program peningkatan keahlian bersama mitra asal Australia di Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan membuka kesempatan lebih luas bagi tenaga perawat Indonesia yang umumnya menghadapi kendala dalam mengikuti ujian sertifikat di luar negeri.
Pelatihan oleh lembaga kejuruan di Australia juga diharapkan dapat memastikan bahwa keterampilan perawat Indonesia memenuhi standar Australia.
Pasar Australia sangat potensial bagi tenaga kerja Indonesia sektor keperawatan. Kebutuhan Australia akan tenaga perawat diperkirakan mencapai lebih dari 800 ribu sampai dengan 2020.
Di masa mendatang, populasi masyarakat lanjut usia dalam struktur demografi Australia semakin bertambah dan perkembangan masyarakat berkebutuhan khusus juga semakin meningkat.
"Australia saat ini menjadi salah satu negara tujuan bagi penempatan tenaga perawat Indonesia di luar negeri," ungkap Nusron.
BNP2TKI berkomitmen menjadikan sektor keperawatan dan keramahtamahan sebagai fokus penempatan tenaga kerja Indonesia di sektor formal ke pasar kerja luar negeri.