Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Jurnalis sekaligus Direktur Utama LKBN Antara
Meidyatama Suryodiningrat menilai kebijakan luar negeri yang dilakukan
pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditujukan untuk meningkatkan
ketahanan nasional.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dimas,
demikian sapaan akrab Meidyatama, menanggapi kritik atas sikap Presiden
Jokowi yang terkesan tidak memprioritaskan politik luar negeri dalam
kepemimpinannya.
"Politik luar negeri hanya salah satu bagian
dari sesuatu yang lebih besar dan penting yakni ketahanan nasional,"
tuturnya dalam sebuah diskusi tentang penilaian kebijakan luar negeri
selama tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi yang diselenggarakan
Foreign Policy Community of Indonesia di Jakarta, Sabtu.
Indonesia, menurut Dimas, hanya akan dianggap oleh dunia karena tiga
hal yakni demokrasi yang terus berkembang, ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik, serta upaya membina hubungan yang baik
dengan lingkungan sekitar.
"Saya kira dua dari tiga poin tersebut terkait dengan domestik
sehingga kita bisa mengerti mengapa prioritas pemerintah saat ini pada
hal-hal domestik," kata mantan anggota tim penilai Komisi HAM
Antar-Pemerintah ASEAN itu.
Berorientasi pada pembangunan dalam negeri, Presiden Jokowi
cenderung menerapkan diplomasi ekonomi dalam menjalin hubungan dengan
negara-negara lain untuk mendukung kepentingan nasional.
Hal itu tercermin salah satunya dalam visi menjadikan Indonesia
poros maritim dunia, yang oleh banyak pihak dipandang sebagai kebijakan
Indonesia menjadi pemain besar di sektor maritim, padahal sesungguhnya
cara memperkuat pembangunan ekonomi dan ketahanan nasional.
Meskipun memiliki gaya yang sangat berbeda dengan pendahulunya
Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih aktif dalam dunia diplomasi, bukan
berarti Jokowi tidak belajar dan menjadikan kebijakan luar negeri
sebagai prioritas.
"Buktinya dalam 18-24 bulan pertama pemerintahannya beliau sudah
mengunjungi rata-rata dua kali partner strategis Indonesia seperti
China, AS, Jepang, dan Australia," tutur Dimas.
Sependapat dengan Dimas, Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial
Universitas Pelita Harapan Aleksius Jemadu juga memandang sikap Presiden
Jokowi menggunakan kebijakan luar negeri untuk merealisasikan
agenda-agenda domestik sebagai langkah tepat.
"Sudah saatnya Jokowi melihat efektivitas diplomasi untuk membangun kekuatan dalam negeri," tutur dia.
Dirut Antara: politik luar negeri bagian ketahanan nasional
Sabtu, 21 Oktober 2017 21:34 WIB