Belo Horizonte, (ANTARA/AFP) - Gonzalo Higuain, yang belum mencetak satu gol pun di Piala Dunia 2014, menjadi perhatian bagi timnas Argentina menjelang laga melawan Belgia di perempat-final di Brasila, Sabtu.
Hingga sekarang, Argentina melaju berkat Lionel Messi, yang berkontribusi empat gol dan dua assist, namun bahkan megabintang Barcelona itu akan susah payah untuk mengatasi Belgia sendirian.
Dengan striker satunya, Sergio Aguero, yang mengalami cedera dan kemungkinan akan melewatkan laga melawan Belgia, pelatih Alejandro Sabella membutuhkan Higuain untuk menemukan jati dirinya segera mungkin.
Dengan tinggi enam kaki atau 1,84m dan berat badan 82kg, membuat Higuain ideal bagi Argentina yang kekurangan pemain berpostur tinggi, namun kenyataannya tidak demikian.
Sejauh ini, ribuan suporter Argentina datang ke Brazil namun belum melihat Higuain menunjukkan penampilan terbaiknya.
Walaupun masuknya dia pada laga pembuka melawan Bosnia berhasil merubah permainan, membawa kemenangan 2-1, dan memberikan tempat baginya sebagai pemain starter, namun penampilannya ketika melawan Iran, Nigeria dan Swiss mengecewakan.
Penyebabnya, kemungkinan adalah karena setelah berminggu-minggu dibangkucadangkan karena cedera pergelangan kaki pada awal Mei, Higuain masih lambat di pergerakan dan kurang akurat dalam mengumpan bola.
Tidak hanya belum mencetak gol, namun dia berkontribusi sedikit bagi lini serang timnya, terlebih pada laga babak 16 besar melawan Swiss.
Menuai kritikan ketika bersama Real Madrid, namun gemilang bersama Napoli, pria yang dikenal sebagai "Pipita" itu tidak lah gentar menghadapi turnamen besar.
Di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dia mencetak tiga gol di fase grup melawan Korea Selatan dan satu gol ketika melawan Meksiko di babak 16 besar.
"Setiap striker harus mencetak gol," kata Higuain sebelum melakoni laga melawan Swiss di Sao Paulo.
"Namun dia juga harus membantu tim. Saya harap bisa mencetak gol segera, namun saya cukup santai."
Higuain telah mencetak 21 gol bagi Argentina di 40 pertandingan internasional yang mengisyaratkan dia sepertinya akan 'tidur' dalam waktu yang panjang.
Dia melakoni peran penting bagi Argentina saat kualifikasi dengan sembilan gol di 11 pertandingan, dua gol lebih sedikit dari pencetak gol terbanyak Uruguay Luis Suarez.
Bersama Napoli, dia bermain bagus, dan walaupun dia tidak akan pernah disamakan dengan legenda Argentina Diego Maradona, dia telah meredam pukulan Edison Cavani yang pindah ke Paris Saint-Germain.
Mengawali karis di umur yang sangat muda, Higuain telah mempunyai pengalaman bak veteran di umurnya yang sekarang baru 26 tahun.
Lahir di Brest, kota di bagian barat laut Prancis, di mana ayahnya, Jorge "Pipa" Higuain, yang bekerja sebagai pesepakbola profesional, dia pulang ke Argentina ketika masih anak-anak dan bergabung dengan Klub Palermo sebelum bergabung di River Plate.
Dia baru berumur 18 tahun ketika pertama kali muncul di barisan utama pemain timnas Argentina dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menarik perhatian sejumlah klub besar dari Eropa.
Setelah hanya bermain 36 pertandingan bagi River Plate, dia bergabung dengan Real Madrid pada Desember 2006 dengan nilai transfer 12 juta Euro atau sekitar 16,3 juta Dolar AS.
Walaupun mencetak 121 gol di 264 laga bersama klub ibukota Spanyol itu, dia dibayangi oleh Cristiano Ronaldo dan akhirnya kalah dari Karim Benzema dalam perebutan tempat utama di lini depan.
Namun transfer sebesar 40 juta Euro ke tim asuhan Rafael Benitez, Napoli, tahun lalu menawarkan jalan keluar bagi dia dan dia telah menikmati debut yang mengesankan, dengan menjadi pencetak gol terbanyak ke-empat di Serie A dengan 17 gol serta memenangi Coppa Italia.
Asal-usul Higuain tidak perlu dipertanyakan lagi, namun masih "tidur sambil berdiri" di Piala Dunia kali ini, Argentina sangat membutuhkan Higuain untuk bangun melawan Belgia.