"Alhamdulillah dapat tiga. Yang jelas tiga orang, ada si Fadel, ada Ibrohim dan ada Ikrima. Nama-nama itu ada alias-aliasnya," katanya kepada wartawan usai gelar pasukan operasi Mantap Brata pengamanan Pemilu di lapangan Vatulemo Palu, Jumat.
Kapolda yang didampingi Danrem 132/Tadulako Kol Inf Agus Sasmita
mengatakan dengan tewasnya tiga itu, maka saat ini masih ada tersisa sembilan orang lagi DPO kasus terorisme Poso yang terus diburu oleh Satgas Operasi Tinombala.
"Mestinya kekuatan mereka berkurang. Karena dari dua, kini tambah tiga lagi (yang tertangkap hidup dan mati), jadi tinggal sembilahlah jumlah mereka," katanya.
Menurut dia, anggota Satgas Tinombala yang terdiri atas personel Polri dan TNI masih terus bekerja untuk memburu sisa-sisa DPO tersebut, namun juga berharap mereka mau menyerahkan diri.
Terkait dengan adanya kabar dua orang yang diamankan dalam keadaan hidup oleh personel Satgas Tinombala Poso, Kapolda Sulteng engan menjelaskan.
"Kawan-kawan (anggota Satgas Tinombnala) masih di atas (di hutan lokasi baku tembak) semuanya. Untuk evakuasi insya Allah hari ini. Saya sebentar lagi berangkat ke sana," tegas Kapolda.
Sebelumnya diberitakan Satgas Operasi Tinombala Poso yang terdiri atas personel polisi dan TNI, terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Dusun Air Teh, Desa Marete, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Kamis petang sekitar pukul 17.00 Wita.
Tiga orang yang tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme di Poso itu dilaporkan tewas, masing-masing bernama Andi Muhamad alias Abdullah asal Makassar, Jaka Ramadhan alias Ikrima asal Banten dan Alhaji Kaliki alias Ibrohim asal Ambon.