Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 500 petani se-provinsi Gorontalo ikut ambil bagian pada jagung ekspo `corn expo` di Desa Dulomo, Kabupaten Pohuwato, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pohuwato, Wady Gobel.
Kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari Syngenta Indonesia, salah satu perusahaan di bidang sarana produksi pertanian. Pada acara tersebut hadir Fauzi Tubat, pimpinan Sygenta Indonesia Timur dan Kuncoro selaku solution development.
Perusahaan tersebut telah bermitra dengan masyarakat tani di kabupaten ini, khususnya di Kecamatan Patilanggio, sehingga pemerintah daerah sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Syngenta terhadap petani.
"Syngenta sangat intensif menyalurkan bibit jagung atau benih sampai pada pemupukan, sehingga tanaman jagung milik masyarakat terpelihara dengan baik melalui program pendampingan yang diterapkan perusahaan," ujar Wady.
Sementara itu, ahli agronomi `Agronomist` Provinsi Gorontalo, Multaha Lahabe menjelaskan, jagung ekspo mampu menjadi media transfer teknologi dengan analisa yang benar untuk memberikan pendidikan teknologi terbaru kepada petani, bekerja sama dengan Syngenta yang memberikan pengalaman baru untuk budidaya tanaman jagung bagi masa depan yang lebih cerah.
Petani secara berkelompok dilatih membuat perencanaan yang tepat, menyiapkan modal dan memilih benih berkualitas, termasuk diberikan pelatihan tentang cara dan waktu pemupukan.
Kemudian diajak memilih benih yaitu NK212 yang tepat sebab mampu meningkatkan produksi karena kualitas benih ini.
"Petani juga diajarkan menggunakan NK212, termasuk cara merawat jagung dengan pengendalian gulma, untuk meningkatkan nutrisi tanaman jagung," ujar Multaha.
Jagung ekspo juga menjadi media dalam memberikan pemahaman kepada petani tentang perlindungan tanaman dan meningkatkan hasil, termasuk cara-cara pengendalian hama dan penyakit agar produksi pertanian bisa melimpah.
Program-program Syngenta mampu memberikan bukti nyata dan berhasil meningkatkan produksi jagung di Patilanggio.