Gorontalo (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma menyebut butuh peran bersama penyuluh dan koordinasi fasilitas kesehatan untuk menyukseskan program Keluarga Berencana (KB).
Hal tersebut diungkapkan Ishak pada pertemuan Koordinator Penyuluh KB dengan Bidan Koordinator Faskes se Kabupaten Bone Bolango tahun 2021 yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) di Gorontalo, Sabtu.
"Seharusnya dari dulu kita menyamakan persepsi dan tekad bagaimana sinkronisasi dan harmonisasi kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di DP2KBP3A dengan petugas Faskes yang ada di puskesmas," ujar Sekda Ishak Ntoma.
Menurut Sekda, menjadi hal yang sangat besar dan dasyat hasilnya ketika kekuatan antara PLKB dan Faskes bersatu di lapangan. "Jangan sampai PLKB ke timur, fasilitator kesehatan puskesmas ke ke barat. Jadi tidak ketemu, maka target-target program tertentu yang ingin dicapai, itu menjadi sia-sia," ucapnya.
Oleh karena itu, Sekda menyambut baik pertemuan yang dilaksanakan tersebut, bagaimana para petugas PLKB ini benar-benar bisa berkoordinasi dengan petugas Faskes yang ada di puskesmas ataupun rumah sakit.
Ishak menyebutkan Faskes di Bone Bolango ada di 20 Puskesmas ditambah dua rumah sakit. Demikian juga para penyuluh KB, itu banyak pasukan, maka kedepan kita sebenarnya tidak hanya semata-mata mengendalikan kelahiran karena sudah menjadi tugas pokoknya.
Tapi lebih dari itu, bagaimana keluarga usia subur ini benar-benar siap menjalani keluarga, sehingga bisa melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas.
"Jadi bukan sekedar membatasi mereka cukup dua anak, tapi bagaimana anak yang lahir adalah anak yang sehat dan cerdas. Bagaimana anak yang lahir dari keluarga itu bebas dari stunting. Itulah menjadi roh dan penyemangat kita, sehingga kolaborasi dua kekuatan ini, yakni PLKB dan fasilitator kesehatan di semua Puskesmas," ungkapnya.
Bagaimana juga harmonisasi kedua koordinator PLKB dan koordinator Faskes bisa berkolaborasi juga dengan tim fasilitator desa yang ada di Dinas Sosial, yakni Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
"Ketika kekuatan ini bersatu, maka semakin besar sehingga kita bisa mendeteksi secepat mungkin peluang-peluang atau hal-hal yang tidak baik dalam hal pengendalian penduduk atau pengendalian penyakit lainnya yang ada di masyarakat," jelasnya.