Gorontalo (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) membantu pembiayaan dan pelayanan cuci darah salah seorang warga Gorontalo bernama Ibnu ilham (37).
Ibnu yang merupakan salah seorang peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) mengatakan hadirnya Program JKN sangat membantu atas kondisi kesehatan dirinya saat ini.
"Saya sudah mengidap penyakit gagal ginjal sejak 2018 atau empat tahun yang lalu," ucap dia di Gorontalo, Minggu.
Hal tersebut mengharuskan dirinya untuk mendapatkan tindakan cuci darah atau hemodialisa sebanyak dua kali dalam satu minggu.
Ibnu membayangkan jika Program JKN tidak ada, mungkin saja dirinya sudah menjual harta benda yang dimilikinya untuk keberlangsungan pengobatan dirinya.
"Sudah dari tahun 2018 dalam satu minggu cuci darah sampai dua kali, bayangkan kalau tidak ada program ini, mungkin saya sudah jual semua barang di rumah untuk berobat," ungkap Ibnu.
Menurutnya, asas gotong royong dari Program JKN sangat baik sekali. Sebelum dirinya mengidap penyakit gagal ginjal ia dan keluarga sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN dan rutin dalam membayar iuran, sehingga bisa tetap membantu bagi orang lain yang membutuhkan.
Dan pada saat ini, ia yang terbantu dalam biaya pengobatan cuci darah.
"Program ini bagus sekali karena bersifat gotong royong, dari dulu sejak masih Askes dan iurannya rutin saya bayarkan walaupun manfaatnya tidak pernah saya gunakan, sampai tahun 2018 itu barulah giliran saya yang dibantu karena sifat gotong royong program ini," jelas Ibnu.
Ia mengucap rasa syukur atas kehadiran Program JKN, apalagi menurutnya di kalangan sesama penderita gagal ginjal yang rutin mendapatkan tindakan hemodialisa, Program JKN sudah menjadi tumpuan bagi para penderitanya untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan.
"Beruntung ada Program JKN, apalagi bagi kita-kita pasien cuci darah yang rutin, adanya program ini udah jadi alasan kita untuk tetap semangat hidup," ungkap dia.