Gorontalo (ANTARA) - Penjabat Gubernur Gorontalo Hendra Hamka Noer, mengatakan serapan APBD dan APBN harus dipacu pada triwulan terakhir tahun 2022.
“Saya minta serapan anggaran dipacu pada triwulan IV karena itu kesempatan paling terakhir. Tidak hanya untuk kegiatan di pemprov, tapi juga untuk kabupaten dan kota,” katanya di Gorontalo.
Realisasi penyerapan anggaran APBD Triwulan III Tahun 2022 Provinsi Gorontalo mencapai 72,61 persen untuk pendapatan daerah sebesar Rp1,767 miliar, serta 64,74 persen untuk belanja daerah dengan anggaran Rp1,739 miliar.
Sementara untuk APBD kabupaten dan kota, realisasi fisik tertinggi dicapai oleh Kabupaten Boalemo sebesar 72,96 persen dan terendah Kabupaten Gorontalo Utara 56,96 persen.
Untuk keuangan, serapan tertinggi hingga Triwulan III dicapai oleh Kabupaten Boalemo sebesar 65,80 persen dan terendah Kabupaten Gorontalo Utara 50,65 persen.
Sementara itu, Berdasarkan laporan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Gorontalo terkait serapan APBN, untuk pendapatan dengan pagu Rp1,059 triliun, realisasinya mencapai Rp972,56 miliar atau 91,83 persen hingga September 2022.
Sedangkan untuk belanja dengan pagu Rp10,135 triliun, realisasinya Rp7,155 triliun atau 70,59 persen.
Ia meminta kepada bupati, wali kota, satker APBN, serta OPD provinsi melakukan pemantauan dan pengawasan secara berkala selama pelaksanaan hingga akhir program kegiatan.
“Pemerintahan itu harus terintegrasi antara kabupaten/kota, juga harus terintegrasi dengan pemerintah provinsi karena kita bekerja untuk kepentingan rakyat. Jika totalitas sistem ini terbangun, maka saya yakin Gorontalo ke depan semakin maju,” katanya.