Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak menganjurkan orang tua memantau tanda-tanda dehidrasi saat anak demam, termasuk mengecek asupan air minum dan frekuensi buang air kecil anak.
"Pertama asupan air minum, kemudian buang air kecil harus setiap tiga sampai empat jam untuk melihat cairannya cukup, yang ketiga lihat aktivitas anak, apakah aktif bermain seperti biasa atau dia tidur terus seharian," kata dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) dalam webinar yang diikuti via daring dari Jakarta, Jumat.
"Kalau semuanya turun, artinya ada tanda-tanda dehidrasi," katanya dalam webinar mengenai penanganan demam pada anak dalam rangkaian peringatan ulang tahun ke-103 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM.
Selain itu, menurut dia, orang tua perlu mengecek kapan anak mulai demam untuk mengetahui kemungkinan anak menderita demam berdarah dengue serta mengingat obat apa saja yang sudah diberikan kepada anak.
Mulya mengatakan bahwa penanganan awal demam pada anak bisa dilakukan di rumah dengan kompres air hangat selama 15 sampai 30 menit di lipatan ketiak atau pangkal paha.
"Bukan di bagian jidat, karena tidak efektif, ada tulang tengkorak, sementara di lipat ketiak atau lipat paha merupakan tempat pembuluh darah besar dan bisa terjadi penguapan sehingga bisa panasnya keluar," ia menjelaskan.
Dokter dari RSU Bunda Margonda itu mengatakan, orang tua sebaiknya tidak memakaikan baju dan selimut berlapis-lapis pada anak saat demam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter anjurkan orang tua pantau tanda dehidrasi saat anak demam