Gorontalo (ANTARA) - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Wisye Pangemanan mengatakan pihaknya mendukung penuh adanya peningkatan bantuan pertanian di wilayahnya.
"Sangat diperlukan peningkatan anggaran untuk mengintervensi petani melalui bantuan pertanian, agar pendapatan petani meningkat. Yang bisa dilakukan pemerintah daerah adalah menurunkan biaya produksi, dengan meningkatkan intervensi bantuan pertanian," katanya, yang juga menjabat Ketua Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Gorontalo di Gorontalo, Kamis.
Ia mencontohkan, fenomena harga jagung yang anjlok saat musim panen tiba. Kondisi ini menyusahkan petani, sebab seharusnya mereka menikmati keuntungan.
Namun, karena harga anjlok, sementara biaya modal tinggi, maka keuntungan sulit dinikmati.
Solusi terbaik dan sangat diharapkan, kata Wisye, adalah intervensi pemerintah daerah melalui penyaluran bantuan modal usaha pertanian, seperti bantuan obat-obatan maupun benih untuk petani, agar biaya modal produksi dapat ditekan.
DPRD pun berharap sektor pertanian sebagai penyumbang produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar di daerah ini akan semakin maju.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Gorontalo Utara Novicawati Sujito mengatakan, tercatat ada 30 ribu petani produktif yang fokus menanam komoditas jagung dengan luas areal 30 ribu hektare.
Dengan demikian, lanjutnya, alokasi anggaran bantuan pertanian, yang dibutuhkan, cukup besar.
Namun, kata Novi, pihaknya akan terus melakukan intervensi di sektor pertanian dengan berbagai program, sebagai upaya meningkatkan produksi dan produktivitas.