Gorontalo (ANTARA) - Komoditas bawang merah dan tiket angkutan udara memberikan andil penyebab deflasi Gorontalo pada bulan Agustus 2023 dibandingkan Juli 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat pada bulan Agustus 2023 Gorontalo mengalami deflasi 0,25 persen dibandingkan bulan Juli 2023.
"Bawang merah memberikan andil sebesar 0,24 persen, selanjutnya angkutan udara persen, disusul beras dan ikan cakalang sebesar 0,06 persen," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Jumat.
Komoditas penyumbang deflasi lainnya yaitu ikan tuna 0,04 persen, cabai rawit 0,02 persen, kangkung 0,02 persen, buah anggur 0,02 persen, buah duku 0,02 persen dan bawang putih 0,01 persen.
Sedangkan untuk inflasi tahunan, Gorontalo mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,02 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,38 pada Agustus 2022 menjadi 113,63 pada Agustus 2023.
"Inflasi yoy Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada sembilan kelompok pengeluaran dan penurunan pada dua kelompok pengeluaran," ujar Hanif.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,96 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,44 persen, kelompok transportasi sebesar 9,64 persen.
Selanjutnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,84 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,83 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,58 persen.
"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,25 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen," ia menambahkan.
Bawang merah dan angkutan udara picu deflasi di Gorontalo
Jumat, 1 September 2023 17:52 WIB