Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan sebesar 1,18 persen selama periode waktu 2020 hingga 2025.
"Jumlah penduduk Provinsi Gorontalo pada tahun 2025 tercatat sebanyak 1.242.024 jiwa atau bertambah 14.045 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya," ucap Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Provinsi Gorontalo hampir seimbang. Tercermin dari sex ratio tahun 2025 sebesar 101,60 yang artinya terdapat 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Provinsi Gorontalo pada tahun 2025.
"Jumlah penduduk laki-laki di Provinsi Gorontalo sebanyak 626.006 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 616.018 jiwa," ujar Dwi.
Sedangkan untuk struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar.
Penduduk usia produktif adalah penduduk berusia 15–64 tahun dan penduduk berusia di rentang tersebut masuk dalam kategori non produktif. Perbandingan antara penduduk usia non produktif dan usia produktif disebut juga rasio ketergantungan.
"Jika dilihat menurut distribusi sebaran penduduknya, Kabupaten Gorontalo merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar, yaitu 413,063 jiwa," kata dia.
Namun, dengan luas wilayah yang cukup besar yaitu 2.160,36 kilometer persegi, menjadikan kabupaten ini tidak terlalu padat penduduk, yaitu sekitar 191 jiwa/kilometer persegi.
Sementara Kota Gorontalo yang hanya seluas 70,93 km2 dihuni oleh sebanyak 210.19 penduduk, menjadikannya wilayah terpadat di Provinsi Gorontalo, yaitu sebesar 2.963 jiwa/kilometer persegi.
"Sedangkan Kabupaten dengan tingkat kepadatan terendah adalah Kabupaten Pohuwato, yaitu sebesar 36 jiwa/kilometer persegi," pungkas dia.
