Yerusalem (ANTARA) - Israel kembali mengingkari tenggat (batas waktu) penarikan pasukan dari Lebanon selatan untuk kedua kalinya secara berturut-turut pada Rabu (12/2).
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Lebanon selatan pada 26 Januari. Namun, batas waktu tersebut diperpanjang hingga 18 Februari setelah Israel menolak mematuhinya.
Dalam pernyataan resmi pada Rabu, militer Israel mengonfirmasi bahwa batas waktu penarikan kembali diperpanjang, tetapi tidak menyebutkan tanggal pastinya.
Sementara itu, media penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan bahwa Tel Aviv meminta pengawas gencatan senjata untuk memperpanjang batas waktu hingga 28 Februari. Permintaan ini ditolak oleh pihak Lebanon.
Militer Israel tidak menjelaskan apakah perpanjangan tersebut merupakan keputusan sepihak atau telah disepakati dengan pihak Lebanon.
Di sisi lain, kantor media Presiden Lebanon membantah adanya perpanjangan batas waktu penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan.
"Presiden Joseph Aoun telah berulang kali menegaskan bahwa Lebanon bersikeras pada penarikan penuh pasukan Israel sesuai batas waktu yang telah ditetapkan, yaitu 18 Februari," demikian pernyataan dari kantor media kepresidenan.
Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, melalui kantornya juga menolak klaim adanya kesepakatan untuk memperpanjang batas waktu penarikan pasukan Israel.
"Ini murni rekayasa dan sepenuhnya tidak benar," tegas pernyataan tersebut.
Sementara itu, Komandan Komando Utara Militer Israel, Mayor Jenderal Ori Gordin, dalam wawancara dengan Army Radio menyatakan bahwa Israel akan "melakukan penempatan ulang di Lebanon pekan depan dan kesepakatan akan dilaksanakan," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Di tengah ketidakjelasan ini, militer Israel mengeluarkan peringatan kepada warga Lebanon agar tidak bergerak ke selatan atau kembali ke wilayah mereka di Lebanon selatan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Siapa pun yang bergerak ke selatan mempertaruhkan nyawanya sendiri," peringatan militer Israel menegaskan.
Sejak gencatan senjata diberlakukan pada 27 November, Lebanon melaporkan hampir 900 pelanggaran yang dilakukan Israel, yang telah menyebabkan puluhan korban tewas dan luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel kembali langgar batas waktu penarikan pasukan dari Lebanon