Gorontalo (ANTARA) - Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Gorontalo periode 2025 hingga 2030.
Gusnar-Idah dilantik di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (6/2).
Pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto dilakukan serentak bersama puluhan pasang kepala daerah provinsi se Indonesia.
Presiden Prabowo berpesan agar gubernur dan wakil gubernur yang dilantik segera bekerja untuk menjalankan program dan visi misi saat kampanye.
Meski dari berbagai partai yang berbeda, tetapi menurut presiden, seluruh kepala daerah yang terpilih telah melaksanakan satu kampanye yang tidak ringan, telah turun ke rakyat, telah berhasil meminta kepercayaan rakyat.
"Oleh sebab itu, saya hanya ingin mengingatkan atas nama negara dan bangsa Indonesia bahwa saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat. Saudara harus membela kepentingan rakyat, harus berjuang untuk perbaikan hidup mereka, itu adalah tugas kita, sekali lagi itu adalah tugas kita," kata Prabowo.
Pelantikan sebagai gubernur ini bukan yang pertama bagi Gusnar Ismail. Sebelumnya pada akhir Tahun 2009 hingga Februari 2012 Gusnar pernah dilantik dan menjabat Gubernur Gorontalo menggantikan Fadel Muhammad yang dipromosi menjadi menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya memiliki visi-misi maju dan sejahtera, itu adalah dua sisi uang yang saling berkaitan. Jadi kita maju tapi juga harus sejahtera, kita sejahtera ya prosesnya harus kemajuan. Dari visi itu, saya ingin mengimplementasikan melalui lima program unggulan, sudah tentu kita punya beberapa misi yang sangat fundamental yang harus kita capai," katanya.
Sementara itu, bagi Idah Syahidah Rusli Habibie, pelantikan ini sekaligus mengukir sejarah baru sebagai Wakil Gubernur perempuan pertama di Gorontalo.

Isteri dari Gubernur Gorontalo dua periode Rusli Habibie itu meniti karier dari birokrasi hingga pensiun dini saat menjabat anggota DPR RI 2019 hingga 2024.
"Mari sama-sama kita bangun Gorontalo ke depan untuk lebih maju dan lebih baik, tanpa ada rasa iri dan dengki. Tidak ada lagi dendam politik ke depannya. Ayo beri saran, saling memberi masukan. Kita ini adalah rakyat Gorontalo, kita punya tanggung jawab besar untuk membangun provinsi ini ke depan," kata Idah.***