Majalengka, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan bahwa vasektomi atau kontrasepsi (KB) dengan Metode Operasi Pria (MOP) merupakan hadiah dari para laki-laki untuk seluruh perempuan di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kartini.
"Tugas kementerian itu mencegah dan mengubah perilaku, metode kontrasepsi itu kan bagaimana memastikan di keluarga kita ada yang ikut metode kontrasepsi, salah satunya vasektomi. Maka, ke depan, ini menjadi bagian dari semangat kesetaraan, bahwa tidak hanya perempuan yang menjadi objek kontrasepsi, tetapi laki-laki juga diberi ruang untuk menggunakan metode kontrasepsi vasektomi," katanya saat meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin.
Wihaji menegaskan, gerakan vasektomi se-Indonesia hari ini merupakan bukti komitmen Kemendukbangga/BKKBN untuk memastikan bahwa laki-laki juga turut berperan menyukseskan program kontrasepsi untuk keluarga damai, tenteram, dan bahagia.
"Hari ini kita memecahkan rekor MURI, ada 2.000 orang yang melakukan metode operasi pria atau vasektomi. Ini termasuk salah satu hadiah emansipasi dari para pria kepada seluruh perempuan di Indonesia di Hari Kartini," ujar dia.
Ia juga menepis anggapan dan isu-isu yang beredar di masyarakat bahwa vasektomi dapat menurunkan tingkat kesehatan atau menyebabkan efek samping tertentu.
"Ke depan ini dapat memberikan gambaran, dan tadi sudah sampaikan beberapa contoh bahwa isu kesehatannya akan gimana-gimana itu enggak ya, insyaallah baik-baik saja, dan ini sudah terjadi lama, jadi no issue sudah sejak dulu ada teori-teori yang belum jelas kebenarannya ini, tentu harapan kita yang penting vasektomi tidak disalahgunakan," ucapnya.

Ia melanjutkan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi suami yang ingin vasektomi, pertama, harus memiliki minimal dua anak, berusia minimal 35 tahun, dan mendapatkan persetujuan dari keluarga, utamanya istri.
Menurutnya, pemecahan rekor MURI yang melibatkan ayah untuk turut melaksanakan vasektomi juga salah satu upaya untuk mengatasi fenomena minimnya kehadiran ayah dalam perkembangan anak atau fatherless yang terjadi di Indonesia, di mana sekitar 20,9 persen anak Indonesia kehilangan peran ayah.
"Ketika keluarga baik-baik, maka semuanya akan baik-baik. Kuncinya saling ngobrol bareng keluarga, rumusnya cukup itu saja, kalau ada permasalahan diobrolkan, pasti ada solusinya. Barangkali vasektomi ini menjadi semangat untuk mengurangi salah satunya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tetapi fokus utama kita bukan itu, melainkan memastikan ayah hadir untuk anak-anaknya sebagai generasi masa depan Indonesia," tuturnya.
Capaian nasional pelayanan vasektomi serentak tahun 2025 per hari ini pukul 11.15 WIB berdasarkan data Kemendukbangga/BKKBN paling tinggi yakni Jawa Barat sebesar 75 orang dari target 285 orang, disusul Jawa Tengah sebanyak 30 orang dari total target 370 orang, dan Jawa Timur 27 orang dari target 262 orang. Persentase capaian nasional untuk vasektomi serentak per hari ini sebesar 11,35 persen atau 227 orang dari target 2.000 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendukbangga sebut vasektomi hadiah untuk perempuan di Hari Kartini