Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan tim Sekolah Rakyat masih terus mengkaji usulan dari berbagai pemda, termasuk usulan penggunaan Taman Siswa untuk Sekolah Rakyat.
“Semua usulan dari daerah nanti akan dicek dulu oleh tim termasuk juga akan dicek oleh teman-teman dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum). Nanti akan dilihat dan dimusyawarahkan,” kata dia dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat, setelah bertemu dengan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang mengusulkan Taman Siswa sebagai lokasi Sekolah Rakyat.
Ia mengatakan pada 2025, Sekolah Rakyat akan dimulai dengan fasilitas asrama guru dan siswa, lapangan bola, hingga teknologi canggih.
"Nanti gak pakai papan tulis manual, papan tulisnya semua digital," katanya.
Untuk penerimaan siswa, ia mengatakan, semua anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem bisa bergabung di Sekolah Rakyat.
Ia menjelaskan alasan Sekolah Rakyat berkonsep asrama agar lingkungan bagi anak-anak lebih kondusif.
Matrikulasi dan orientasi anak-anak tersebut, ujar dia, akan diperkuat dan diperpanjang.
Ia menyebutkan setiap Sekolah Rakyat akan ada 1.000 siswa mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat bertemu Mensos Saifullah Yusuf sempat mengusulkan agar sekolah Taman Siswa dapat difungsikan sebagai Sekolah Rakyat.
Ia memastikan sarana dan prasarana Taman Siswa siap digunakan bila memang akan dijadikan Sekolah Rakyat.
"Kalau di Yogyakarta itu, salah satu sekolah yang muridnya hampir habis itu Taman Siswa, tapi kan Taman Siswa itu Sekolah Rakyat juga sejarahnya," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mensos kaji usulan Taman Siswa untuk Sekolah Rakyat