Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie melepas ekspor 10 ribu ton kayu pellet di Pelabuhan Lalape Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato menuju Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Gubernur di Gorontalo, Selasa mengatakan kayu pellet tersebut merupakan produksi PT Biomasa Jaya Abadi, yang merupakan perusahaan dengan nilai investasi di Gorontalo sebesar Rp1,52 triliun.
Perusahaan yang beroperasi empat tahun terakhir ini, sudah melakukan ekspor 34 kali sebesar 376.271 ton dengan nilai ekonomis 52 juta US Dollar atau Rp780 miliar.
"Ini sebuah hasil yang berpengaruh sangat signifikan terhadap ekonomi Gorontalo. Oleh sebab itu, kami datang di sini untuk meninjau. Kami berada disini, sekaligus dalam program mendatangi setiap kecamatan yang ada di Provinsi Gorontalo," kata Gusnar.
Ia mengaku sangat menyambut baik ekspor kayu pellet ini, apalagi Pohuwato punya peran strategis mendongkrak ekonomi daerah.
Tidak heran jika Gorontalo pada triwulan satu (I) mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi keempat secara nasional di angka 6,07 persen.
"Hari ini kita mulai dari ujung barat Provinsi Gorontalo, yaitu dari Popayato. Salah satu yang dimiliki Popayato, adalah investasi.
Oleh sebab itu, Pemprov kata Gusnar, mengharapkan ekosistem investasi ini harus berjenjang yaitu kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan perusahaan itu sendiri.
Ia berharap agar perusahaan dapat memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Jumlah pohon yang ditebang harus sejalan dengan pohon yang ditanam kembali.
Rekrutmen sumber daya lokal juga menjadi penekanan Gusnar selaku gubernur.