Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Seorang ratu kecantikan Myanmar,Shwe Eain Si,
mengatakan gelarnya dicabut setelah mengunggah video grafis yang menuduh
militan muslim Rohingya melakukan kekerasan komunal di negara bagian
Rakhine, sebuah konflik penuh dengan kontroversi di negara yang
mayoritas menganut ajaran Budha itu.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Facebook-nya pekan lalu, Miss
Grand Myanmar Shwe Eain Si menuduh para militan Rohingya memimpin sebuah
"kampanye media" untuk mengelabui dunia agar bepikir bahwa "mereka
adalah orang-orang yang tertindas."
Rekaman Shwe Eain Si yang
berbicara ke arah kamera diselingi gambar-gambar grafis orang-orang yang
berlumuran darah di wajah mereka, bayi tanpa pakaian dan tangkapan
layar dari video yang diunggah oleh kelompok militan, yang dikenal
sebagai ARSA (Arakan Rohingya Salvation Army).
Pada Minggu,
perusahaan di balik kontes kecantikan itu mengumumkan bahwa Shwe Eain Si
sudah kehilangan gelarnya karena melanggar peraturan kontrak.
Tentara
Myanmar dituduh melakukan operasi pembersihan etnis terhadap Rohingya
di ujung barat negara itu tempat lebih dari setengah juta minoritas
Muslim melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak 25
Agustus.
Dalam menghadapi kecaman global yang intens, pemerintah
Myanmar secara tegas membela operasi keamanan tersebut sebagai tindakan
keras yang sah terhadap militan Rohingya yang menyerang pos polisi pada
bulan lalu, AFP.
Gelar ratu kecantikan Myanmar dicabut karena unggah video Rohingnya
Rabu, 4 Oktober 2017 17:40 WIB