“Sikap DPP Partai Golkar yang telah memecat saudara Erwin Aksa merupakan langkah tepat dalam menegakkan aturan partai. Saya dapat memahami dan mendukung apa yang telah diputuskan," kata Agung Laksono dalam siaran pers di Jakarta, Selasa malam.
Dia menekankan Golkar sudah lama menetapkan Jokowi sebagai capres melalui mekanisme Munaslub yang disepakati semua unsur partai baik tingkat pusat maupun daerah.
Menurut Agung Laksono, keputusan Partai Golkar yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin harus dipatuhi oleh semua kader di semua tingkatan.
“Ada aksi, ada reaksi, tentu ada sanksi. Ini berlaku bagi semua kader termasuk saya dan pengurus di tingkat pusat dan daerah, jika tidak mematuhi apa yang telah diputuskan oleh partai,” ujarnya.
Agung Laksono yang juga Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, menilai keputusan DPP Partai Golkar memecat Erwin Aksa dari kepengurusan sudah memenuhi unsur PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela) dan aturan AD/ART Partai Golkar.
“Jadi selain telah melanggar aturan PDLT, sanksi ini juga untuk menjaga marwah partai yang secara konsisten mengamanatkan, dalam Munaslub Partai Golkar 2017, untuk mendukung Pak Jokowi,” tegasnya.
Lebih jauh dia mengatakan, masalah rotasi kepengurusan adalah hal yang biasa dalam sebuah partai politik, namun yang lebih penting adalah upaya bersama dalam memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
“Misi utamanya adalah memenangkan Pak Jokowi. Kemenangan Pak Jokowi adalah kemenangan dalam upaya menjaga NKRI dan semangat kebhinekaan Pancasila. Tentu ini tidak hanya sekedar slogan tapi juga dibutuhkan kerja keras oleh semua pihak,” ujarnya.
Agung Laksono mengatakan pihaknya bersama seluruh elemen Partai Golkar terus menyosialisasikan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin agar dipilih masyarakat.
“Pilpres ini menentukan arah kebijakan dan arah perpolitikan Indonesia ke depan. Untuk itu, saya telah memerintahkan caleg-caleg Partai Golkar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Utamanya tentang Pilpres ini,” jelasnya.
Sebelumnya DPP Partai Golkar memutuskan memberhentikan kadernya Erwin Aksa dari kepengurusan partai, karena yang bersangkutan mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga.
Pemberhentian Erwin Aksa tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.