Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melepas keberangkatan 448 jamaah calon haji (JCH) kelompok terbang (kloter) 23 GTO-UPG di Asrama Haji Provinsi Gorontalo, Kamis.
Sebelumnya jumlah JCH yang berangkat sebanyak 450 orang, namun satu jamaah atas nama Fauzi Alamri (41) meninggal dunia dan Mardin Djafar (63) sakit sehingga gagal berangkat.
Jumlah keseluruhan yang diberangkatkan sebanyak 453, termasuk lima petugas kloter. Dalam kloter ini, jumlah JCH laki-laki 164 orang dan perempuan 284 orang.
Jamaah tertua berusia 88 tahun bernama Daruma Zakaria asal Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo dan yang termuda adalah Rizka Sennang 21 tahun dari Kecamatan Kota Selatan.
Sebagai ibadah yang mengandalkan kekuatan fisik, gubernur meminta kepada para JCH untuk menjaga kondisi fisik selama melaksanakan ibadah haji.
Jamaah diminta untuk saling membantu apabila ada yang mengalami sakit atau kesulitan lainnya saat di Arab Saudi.
"Saya berpesan agar para jamaah meninggalkan urusan dunia saat menaiki bus. Lupakan dan tinggalkan segala hal yang bersifat duniawi, termasuk lupakan sejenak keluarga di Gorontalo. Kita fokus untuk menunaikan ibadah di tanah suci," ujarnya.
Lebih lanjut Rusli mengungkapkan, ibadah haji membutuhkan niat dan amalan yang suci dan tulus.
Oleh karenanya setiap jemaah diharapkan dapat mengikuti semua proses ibadah haji dengan sebaik baiknya.
"Saat di sana tidak ada lagi pejabat, tidak ada orang kaya, semuanya sama dan pakaian ihram yang sama. Membedakan kita dengan yang lain hanyalah amaliah kita," katanya.
Kloter 23 berangkat dari Bandara Jalaluddin Gorontalo Kamis (25/9) pukul 21.40 ke Makassar, selanjutnya dari Bandara Hasanuddin Makassar menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Jumat (26/9) pukul 03.40 Wita.
Di Mekah, kloter 23 UPG akan menempati Maktab 10 sektor 2 Rumah B.08 dan B.09 wilayah Aziziyah Syimaliyah. Kloter 23 akan bertolak dari Jeddah menuju Indonesia tanggal 3 November dan sehari setelahnya diperkirakan tiba di Gorontalo lagi.