Gorontalo (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meluncurkan sejumlah desa inovasi di Indonesia yang salah satunya ada di Dusun Tumba Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo.
Peluncuran secara virtual tersebut, diikuti melalui siaran langsung oleh masyarakat di Dusun Tumba pada Senin mulai pukul 11 Wita, saat perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
Peluncuran virtual juga diikuti Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, tim Kementerian Desa, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Eduart Wolok, dan sejumlah lembaga di Dusun Tumba.
Salah satu inovasi yang dilakukan di dusun tersebut adalah pembangunan pembangkit listrik berskala picohydro, yang mengandalkan arus sungai di kawasan tersebut.
Program tersebut merupakan kolaborasi program Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF-SGP), melalui lembaga payung Perkumpulan Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) bersama PKEPKL UNG, LPPM UNG dan pemerintah Desa Tamaila Utara.
"Saya dihubungi Menteri Desa menanyakan jika ada program inovasi berbasis perdesaan yang dibina UNG. Langsung saya jawab ada Dusun Tumba," kata Rektor UNG Eduart Wolok.
Menurutnya, picohydro yang akan dibangun total 3 unit dan perawatannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat desa.
"Kementerian Desa akan mendukung pembangunan selanjutnya di desa ini, itu sudah kami bahas," tambahnya.
Pihaknya akan memfasilitasi dusun yang berbatasan dengan kawasan hutan tersebut dengan jaringan telepon dan internet.
Sementara itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan Dusun Tumba juga akan ditetapkan menjadi pusat pertanian organik.
"Jangan ada bahan-bahan kimia di sini. Hutan di sekitarnya kita jaga, agar air dan hasil pertanian di sini tetap terjaga kualitasnya," tambahnya.
Staf Khusus Kemendes dan PDT Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Perguruan Tinggi Dodik Wijaya mengatakan selama seminggu berada di Dusun Tumba, ia banyak belajar dari kearifan masyarakat desa tersebut.
"Dusun Tumba menjadi salah satu contoh di Indonesia.dengan akses yang terbatas dan segala keterbatasan, mampu berkolaborasi dan berinovasi," ujarnya.**
