Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Rabu, mengatakan pihaknya mendorong sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah itu.
“Potensi pertambangan di Provinsi Gorontalo sangat besar, khususnya emas dan mineral pengikutnya. Sekarang dalam tahap konstruksi atau ekploitasi berlokasi di Kabupaten Bone Bolango dan Pohuwato. Ada juga wilayah pertambangan rakyat di Kabupaten Gorontalo Utara,” katanya saat membuka pada webinar Gorontalo Economic Outlook 2021, yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Menurutnya, realisasi investasi untuk sektor pertambangan di Gorontalo sejak tahun 2018 hingga 2021 terus mengalami penurunan.
Realisasi investasi sektor pertambangan pada tahun 2018 mencapai Rp1,9 triliun atau 58,36 persen, namun pada tahun 2019 realisasi itu turun menjadi Rp1,5 triliun atau 51,32 persen.
Angka itu kemudian turun lagi menjadi Rp198 miliar atau 2,42 persen pada tahun 2020, dan terakhir pada semester satu tahun 2021 realisasinya sebesar Rp64 miliar atau 4,9 persen.
“Saya berharap ada kolaborasi dan sinergit antara semua elemen untuk segera melakukan konstruksi usaha pertambangan agar bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta mampu menekan angka pengangguran di Gorontalo,” kata dia.
Idris menambahkan, perusahaan pertambangan di Provinsi Gorontalo yang melakukan kontrak karya untuk komoditas emas dan mineral pengikutnya sebanyak dua perusahaan.
Hingga tahun 2021, ada delapan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas logam yaitu emas dan tembaga, serta IUP untuk komoditas non logam dan batuan sebanyak 111 perusahaan.
“Pemprov Gorontalo berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif ,dengan memperhatikan regulasi serta memberikan pelayanan publik kepada investor,” imbuhnya.