Gorontalo (ANTARA) - Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, mengenalkan cabang olah raga Gateball di daerah itu seiring sudah terbentuknya organisasi Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Petgatsi) Provinsi Gorontalo.
"Sosialisasi langsung dengan peragaan atau latihan kecil agar teknis permainannya dapat dipahami. Rupanya, olah raga ini sangat mudah dimainkan namun memerlukan konsentrasi," kata Bupati, Jumat.
Terkait sarana dan prasarana pun tergolong mudah disiapkan, karena tidak memerlukan ruang yang besar.
Bahkan dalam sebuah lapangan besar, bisa menghasilkan banyak lapangan kecil untuk olah raga ketangkasan ini.
Ia berharap, setelah dikenal luas di tingkat kabupaten, Gateball bisa disosialisasikan di kecamatan untuk diperkenalkan ke masyarakat.
Apalagi olah raga ini tidak mengenal usia, sebab tergolong olah raga tanpa batas karena bisa dimainkan oleh orang muda hingga lanjut usia (lansia).
"Pertama kali mencobanya, saya langsung tertarik apalagi untuk memainkannya ternyata cukup berkeringat sehingga saya merasa sehat. Artinya olah raga ini tergolong ringan dan memang sangat cocok untuk siapa saja," katanya.
Ia pun mendorong pihak Pergatsi, untuk mulai menyiapkan sarana dan prasarana agar sosialisasi tersebut secepatnya mendapat respon masyarakat.
Cabang olah raga Gateball merupakan modifikasi permainan croquet, yang menggunakan palu untuk memukul bola.
Alat pukulnya memang kelihatan mahal kata bupati, namun bisa hanya sekali beli saja.
Gateball pertama kali dikenalkan di Jepang, kemudian menyebar ke seluruh Indonesia hingga Gorontalo.
Bahkan sepertinya, Gateball sama dengan permainan tradisional 'buruna' yang banyak dimainkan di desa-desa di daerah ini. "Sehingga saya yakin olah raga ini cepat merakyat," imbuhnya.***
