Gorontalo (ANTARA) - Tim 3 Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Gorontalo mengunjungi kawasan mangrove di Kabupaten Gorontalo Utara, untuk mengidentifikasi kondisinya di wilayah itu.
Ketua Tim 3 KKMD Mohammad Pulukadang, Di Gorontalo, Sabtu, mengatakan pihaknya melakukan identifikasi masalah mangrove di Desa Dambalo Kecamatan Tomelito, Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan, dan Desa Tolango di Kecamatan Anggrek.
Di Ponelo Kepulauan, KKMD meninjau penanaman mangrove oleh warga setempat yang bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) IV Gorontalo Utara, serta berdialog dengan masyarakat terkait pengelolaan mangrove.
“Kami melakukan kunjungan ke ketua kelompok nelayan di Desa Otiola, menggali informasi terkait mangrove di pulau ini,” kata Mohammad.
Warga setempat, Olha Halim (41) mengatakan masih banyak warga desanya yang menggunakan obat dari bagian tanaman mangrove untuk menyembuhkan penyakit batuk.
“Buah tangalo (mangrove) bisa digunakan untuk obat dengan cara ditumbuk dan diperas untuk mendapatkan cairan. Cairan ini yang diminum untuk menyembuhkan batuk,” kata Olha.
Menurutnya warga di empat desa di Ponelo Kepulauan sejauh ini tidak kesulitan mencari buah mangrove, karena pulau tersebut dikelilingi oleh kawasan mangrove.
Pada kunjungan di Desa Tolango Kecamatan Anggrek, KKMD menemukan puluhan hektar tambak yang sebagian berada di kawasan hutan lindung.
Kegiatan KKMD tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi, potensi, dan pengelolaan mangrove yang dibagi dalam tiga tim.
Tim 1 turun melakukan identifikasi di Kabupaten Pohuwato, Tim 2 di Kabupaten Boalemo, dan Tim 3 di Kabupaten Gorontalo Utara.
KKMD melibatkan instansi terkait diantaranya Dinas Lingkungan hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, Kejaksaan Tinggi, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik.
Selain itu ada pula Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pariwisata, Danlanal, Polair, BKSDAE Sulut, BPDAS Bone Bolango, Gakum, KPH IV Gorontalo Utara, Forum DAS dan Lembaga Swadaya Masyarakat.