• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News gorontalo
Rabu, 21 Mei 2025
Antara News gorontalo
Antara News gorontalo
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Muzani: Prabowo-Megawati atur pertemuan usai batal hadir acara BPIP

      Muzani: Prabowo-Megawati atur pertemuan usai batal hadir acara BPIP

      Selasa, 20 Mei 2025 20:04

      Jokowi mengaku sedih jika proses hukum ijazahnya harus berlanjut

      Jokowi mengaku sedih jika proses hukum ijazahnya harus berlanjut

      Selasa, 20 Mei 2025 15:24

      Jokowi bakal perlihatkan ijazahnya di pengadilan jika diminta hakim

      Jokowi bakal perlihatkan ijazahnya di pengadilan jika diminta hakim

      Selasa, 20 Mei 2025 13:15

      Jokowi dicecar 22 pertanyaan oleh Bareskrim Polri

      Jokowi dicecar 22 pertanyaan oleh Bareskrim Polri

      Selasa, 20 Mei 2025 13:01

      Jokowi penuhi undangan klarifikasi Bareskrim Polri

      Jokowi penuhi undangan klarifikasi Bareskrim Polri

      Selasa, 20 Mei 2025 12:56

  • Kabar Gorontalo
    • Pemprov Gorontalo
    • Kab. Bone Bolango
    • Kab. Gorontalo Utara
    • Kab. Gorontalo
    • Kab. Boalemo
    • Kab. Pohuwato
    • Kota Gorontalo
    • Umum
    • Peristiwa
        • Politik
        • Hukum
        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        Selasa, 6 Mei 2025 21:45

        Lanal Gorontalo dan Bea Cukai menggagalkan penyelundupan rokok ilegal

        Lanal Gorontalo dan Bea Cukai menggagalkan penyelundupan rokok ilegal

        Selasa, 29 April 2025 21:01

        Wagub ajak warga Gorontalo Utara legowo menerima hasil PSU

        Wagub ajak warga Gorontalo Utara legowo menerima hasil PSU

        Sabtu, 26 April 2025 21:14

        Warga Gorontalo Utara memadati penghitungan suara di TPS

        Warga Gorontalo Utara memadati penghitungan suara di TPS

        Sabtu, 19 April 2025 13:47

        Dinas PPA: Kami komitmen kawal kasus kekerasan seksual di Gorontalo

        Dinas PPA: Kami komitmen kawal kasus kekerasan seksual di Gorontalo

        Sabtu, 17 Mei 2025 20:22

        Bayi laki-laki ditemukan warga tergeletak di belakang rumah di Gorontalo

        Bayi laki-laki ditemukan warga tergeletak di belakang rumah di Gorontalo

        Senin, 12 Mei 2025 11:52

        Ditjenpas Gorontalo komitmen tingkatkan pembinaan napi

        Ditjenpas Gorontalo komitmen tingkatkan pembinaan napi

        Senin, 28 April 2025 22:59

        Bawaslu Gorontalo Utara memproses dugaan pelanggaran PSU

        Bawaslu Gorontalo Utara memproses dugaan pelanggaran PSU

        Kamis, 24 April 2025 17:10

    • Ekonomi
        • Umum
        • Pariwisata
        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        KPU Bone Bolango mengembalikan sisa dana hibah Pilkada Rp1 miliar

        Selasa, 6 Mei 2025 21:45

        Lanal Gorontalo dan Bea Cukai menggagalkan penyelundupan rokok ilegal

        Lanal Gorontalo dan Bea Cukai menggagalkan penyelundupan rokok ilegal

        Selasa, 29 April 2025 21:01

        Wagub ajak warga Gorontalo Utara legowo menerima hasil PSU

        Wagub ajak warga Gorontalo Utara legowo menerima hasil PSU

        Sabtu, 26 April 2025 21:14

        Warga Gorontalo Utara memadati penghitungan suara di TPS

        Warga Gorontalo Utara memadati penghitungan suara di TPS

        Sabtu, 19 April 2025 13:47

        Dinas PPA: Kami komitmen kawal kasus kekerasan seksual di Gorontalo

        Dinas PPA: Kami komitmen kawal kasus kekerasan seksual di Gorontalo

        Sabtu, 17 Mei 2025 20:22

        Bayi laki-laki ditemukan warga tergeletak di belakang rumah di Gorontalo

        Bayi laki-laki ditemukan warga tergeletak di belakang rumah di Gorontalo

        Senin, 12 Mei 2025 11:52

        Ditjenpas Gorontalo komitmen tingkatkan pembinaan napi

        Ditjenpas Gorontalo komitmen tingkatkan pembinaan napi

        Senin, 28 April 2025 22:59

        Bawaslu Gorontalo Utara memproses dugaan pelanggaran PSU

        Bawaslu Gorontalo Utara memproses dugaan pelanggaran PSU

        Kamis, 24 April 2025 17:10

        Warga desak Pemda segera perbaiki jembatan di Pasar Pulubala

        Warga desak Pemda segera perbaiki jembatan di Pasar Pulubala

        Jumat, 25 April 2025 19:37

        Pasar hewan Pulubala Gorontalo sepi pembeli akibat akses terputus

        Pasar hewan Pulubala Gorontalo sepi pembeli akibat akses terputus

        Rabu, 23 April 2025 20:01

        BPS catat Provinsi Gorontalo inflasi sebesar 2,88 Persen

        BPS catat Provinsi Gorontalo inflasi sebesar 2,88 Persen

        Selasa, 8 April 2025 19:37

        BI Gorontalo mengajak warga gunakan QRIS di Festival Green Tumbilotohe

        BI Gorontalo mengajak warga gunakan QRIS di Festival Green Tumbilotohe

        Kamis, 27 Maret 2025 3:46

        Bank Indonesia sebut GKK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi

        Bank Indonesia sebut GKK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi

        Selasa, 25 Juni 2024 23:07

        Luhut: Gorontalo miliki daya tarik wisata maritim

        Luhut: Gorontalo miliki daya tarik wisata maritim

        Sabtu, 16 September 2023 6:29

        Disparbud Gorontalo Utara perluas promosi pariwisata ke ASEAN

        Disparbud Gorontalo Utara perluas promosi pariwisata ke ASEAN

        Senin, 22 Mei 2023 5:27

        Warga Gorontalo masak nasi jaha untuk Lebaran Ketupat

        Warga Gorontalo masak nasi jaha untuk Lebaran Ketupat

        Jumat, 28 April 2023 22:23

    • Internasional
      • Lebih dari 20 negara desak Israel mengizinkan bantuan masuk ke Gaza

        Lebih dari 20 negara desak Israel mengizinkan bantuan masuk ke Gaza

        Selasa, 20 Mei 2025 15:21

        Hamas, Israel gagal mencapai kemajuan dalam perundingan di Doha

        Hamas, Israel gagal mencapai kemajuan dalam perundingan di Doha

        Selasa, 20 Mei 2025 13:40

        Menteri Karding: PMI jangan sampai diberi fasilitas tak manusiawi

        Menteri Karding: PMI jangan sampai diberi fasilitas tak manusiawi

        Selasa, 20 Mei 2025 13:38

        Setelah 80 hari blokade, Israel hanya izinkan 9 truk bantuan ke Gaza

        Setelah 80 hari blokade, Israel hanya izinkan 9 truk bantuan ke Gaza

        Selasa, 20 Mei 2025 9:54

        Usai telepon Putin, Trump sebut Moskow dan Kiev akan berunding

        Usai telepon Putin, Trump sebut Moskow dan Kiev akan berunding

        Selasa, 20 Mei 2025 9:51

    • Hiburan
      • #BookTok dan #SerunyaMembaca jadi magnet TikTok bagi pembaca buku

        #BookTok dan #SerunyaMembaca jadi magnet TikTok bagi pembaca buku

        Selasa, 20 Mei 2025 13:16

        Menpora apresiasi Indonesian Idol jadi wadah talenta musik anak muda

        Menpora apresiasi Indonesian Idol jadi wadah talenta musik anak muda

        Selasa, 20 Mei 2025 12:57

        Yamaha dan JMC rayakan 1 dekade hadirnya NMAX di Indonesia

        Yamaha dan JMC rayakan 1 dekade hadirnya NMAX di Indonesia

        Selasa, 20 Mei 2025 12:54

        Indonesia akan kirim empat film ke Festival Film Venesia 2025

        Indonesia akan kirim empat film ke Festival Film Venesia 2025

        Selasa, 20 Mei 2025 7:50

        Jennifer Lawrence dan Robert Pattinson cerita jadi orang tua di Cannes

        Jennifer Lawrence dan Robert Pattinson cerita jadi orang tua di Cannes

        Senin, 19 Mei 2025 7:49

    • Olahraga
      • Ramadhan Sananta resmi bermain di Liga Malaysia musim depan

        Ramadhan Sananta resmi bermain di Liga Malaysia musim depan

        Selasa, 20 Mei 2025 13:40

        Liverpool tumbang di markas Brighton & Hove Albion

        Liverpool tumbang di markas Brighton & Hove Albion

        Selasa, 20 Mei 2025 8:07

        Real Madrid ingin pulangkan Nico Paz pada bursa transfer musim panas

        Real Madrid ingin pulangkan Nico Paz pada bursa transfer musim panas

        Selasa, 20 Mei 2025 8:07

        Barcelona pertimbangkan datangkan kiper Aston Villa Emiliano Martinez

        Barcelona pertimbangkan datangkan kiper Aston Villa Emiliano Martinez

        Selasa, 20 Mei 2025 8:06

        Amorim sebut fans MU rela lakukan apa saja demi beri dukungan di final

        Amorim sebut fans MU rela lakukan apa saja demi beri dukungan di final

        Selasa, 20 Mei 2025 8:05

    • Teknologi
      • Meta aktif pantau dan blokir penyebaran konten eksploitasi seksual

        Meta aktif pantau dan blokir penyebaran konten eksploitasi seksual

        Senin, 19 Mei 2025 14:56

        ASUS siapkan produk Expert P Series untuk komersial dan pemerintahan

        ASUS siapkan produk Expert P Series untuk komersial dan pemerintahan

        Senin, 19 Mei 2025 13:24

        Rayakan satu dekade NMAX, ratusan biker Sulsel riding ke Puncak Malino

        Rayakan satu dekade NMAX, ratusan biker Sulsel riding ke Puncak Malino

        Senin, 19 Mei 2025 9:41

        Yamaha resmi hadirkan dealer premium di Kota Manado

        Yamaha resmi hadirkan dealer premium di Kota Manado

        Senin, 19 Mei 2025 9:36

        Skutik mewah nan fungsional, Grand Filano Hybrid siap dukung mobilitas sehari-hari

        Skutik mewah nan fungsional, Grand Filano Hybrid siap dukung mobilitas sehari-hari

        Senin, 19 Mei 2025 9:32

    • Artikel
      • Belajar dari fenomena kemenangan kotak kosong Pilkada Serentak 2024

        Belajar dari fenomena kemenangan kotak kosong Pilkada Serentak 2024

        Selasa, 13 Mei 2025 8:35

        Sampah plastik di lahan pertanian, masalah serius yang jarang dibahas

        Sampah plastik di lahan pertanian, masalah serius yang jarang dibahas

        Senin, 9 September 2024 10:52

        Membebaskan anak-anak Jakarta dari jerat judi "online"

        Membebaskan anak-anak Jakarta dari jerat judi "online"

        Rabu, 21 Agustus 2024 14:16

        Soekarno-Hatta dan pelajaran penting persahabatan pemimpin

        Soekarno-Hatta dan pelajaran penting persahabatan pemimpin

        Sabtu, 17 Agustus 2024 17:18

        ART, moda transportasi anyar untuk ibu kota baru

        ART, moda transportasi anyar untuk ibu kota baru

        Rabu, 14 Agustus 2024 9:21

    • Foto
      • Peluncuran New Yamaha NMAX TURBO

        Peluncuran New Yamaha NMAX TURBO

        Rabu, 12 Juni 2024 17:32

        AKSI DAMAI PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

        AKSI DAMAI PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

        Jumat, 3 Mei 2024 8:07

        MEGAHNYA KAPAL TEMBAGA DI DANAU PERINTIS

        MEGAHNYA KAPAL TEMBAGA DI DANAU PERINTIS

        Sabtu, 27 Januari 2024 19:47

        UPACARA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA DI GORONTALO

        UPACARA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA DI GORONTALO

        Kamis, 17 Agustus 2023 15:58

        ANNEU ANGGRAINI PUTRI KENAKAN BILIU

        ANNEU ANGGRAINI PUTRI KENAKAN BILIU

        Kamis, 30 Maret 2023 23:46

    • Infografik
    • Video
      • BMKG imbau warga Gorontalo waspadai potensi bencana hidrometeorologi

        BMKG imbau warga Gorontalo waspadai potensi bencana hidrometeorologi

        Rabu, 7 Mei 2025 21:00

        Pemprov nilai dampak angin puting beliung di Kabupaten Gorontalo

        Pemprov nilai dampak angin puting beliung di Kabupaten Gorontalo

        Selasa, 6 Mei 2025 17:40

        Pertanian dominasi struktur ekonomi Gorontalo pada triwulan I 2025

        Pertanian dominasi struktur ekonomi Gorontalo pada triwulan I 2025

        Senin, 5 Mei 2025 20:53

        BI Gorontalo dan Kemenag perkuat literasi ekonomi syariah di sekolah

        BI Gorontalo dan Kemenag perkuat literasi ekonomi syariah di sekolah

        Jumat, 2 Mei 2025 15:18

        Ratusan pelaku usaha Gorontalo unjuk gigi di Gebyar UMKM

        Ratusan pelaku usaha Gorontalo unjuk gigi di Gebyar UMKM

        Minggu, 27 April 2025 4:35

    Bom waktu angka kelahiran global yang terus turun

    Senin, 12 Juni 2023 16:11 WIB

    Bom waktu angka kelahiran global yang terus turun

    Foto arsip - Foto satelit tentang penduduk kota Beijing tengah merayakan Imlek atau Tahun Baru China di jantung kota Beijing, China, di Kota Terlarang, pada 14 Februari 2018. Penduduk dunia saat ini sampai 2023 sudah mencapai 8 miliar, China di ambang disalip India sebagai negara berpenduduk paling banyak di dunia. (European Space Agency via Wikipedia Commons.)

    Jakarta (ANTARA) - Dua bulan lalu, Prancis diguncang unjuk rasa besar menolak rencana pemerintah Presiden Emmanuel Macron dalam menaikkan usia pensiun menjadi 64 tahun.

    Tujuh tahun sebelumnya, pada 2016, China mencabut kebijakan satu anak, demi mendorong rakyatnya memiliki anak banyak.

    Kebijakan satu anak ternyata membuat populasi usia produktif semakin berkurang sehingga menekan produktivitas ekonomi.

    Tak hanya itu, kebijakan itu memaksa negara mengalokasikan anggaran yang semakin besar untuk penduduk usia tua yang jumlahnya kian banyak seiring dengan naiknya tingkat harapan hidup.

    Di Rusia beberapa bulan lalu, Presiden Vladimir Putin menjanjikan bantuan 1 juta rubel (Rp180 juta) kepada wanita Rusia yang mampu membesarkan sepuluh anak.

    Negara terluas di dunia itu menghadapi masalah turunnya angka kelahiran yang menghambat produktivitas ekonomi dan membuat sejumlah wilayah kekurangan penghuni.

    Lain lagi dengan Jepang. Perdana Menteri Fumio Kishida mengalokasikan anggaran 3,5 triliun yen (Rp373 triliun) per tahun guna melindungi anak-anak dengan lebih baik lagi sehingga harapan hidup anak meningkat dan kemudian menjadi fondasi untuk penduduk usia produktif yang tinggi.

    Jepang juga menghilangkan batas penghasilan bagi keluarga yang mendapatkan subsidi penitipan anak dan beasiswa perguruan tinggi.

    Dalam kata lain, Jepang berusaha merangsang keluarga-keluarga agar memiliki anak yang banyak.

    Itu adalah beberapa contoh persoalan demografis yang pelik yang tengah dihadapi dunia saat ini.

    Di satu sisi, penduduk dunia sudah mencapai 8 miliar orang, tapi di sisi lain persoalan ini menguakkan ironi mengenai terus turunnya angka kelahiran.

    Saat bersamaan, penduduk berusia tua semakin banyak sehingga perbandingan usia produktif dan tidak produktif menjadi tak lagi begitu lebar.

    Kedua aspek ini menekan tingkat produktivitas ekonomi dan memaksa negara menaikkan anggaran untuk kalangan usia tua, dari tunjangan pensiun sampai jaminan kesehatan.

    Usaha Macron menaikkan usia pensiun di Prancis sampai 64 tahun bisa dilihat dari logika tersebut.


    Terus turun

    Tak seperti China dan Rusia, Prancis yang liberal, tak bisa memaksa penduduknya agar berketurunan atau apalagi memiliki banyak anak.

    Salah satu cara yang masuk akal adalah menaikkan usia kerja sampai 64 tahun.

    Prakarsa ini bisa menghemat alokasi dana negara untuk anggaran pensiun dan sekaligus meningkatkan angkatan kerja yang vital bagi produktivitas ekonomi.

    Rakyat Prancis berstatus pegawai negeri tentu saja memprotes prakarsa ini karena mereka dipaksa bekerja sampai usia jauh lebih tua yang seharusnya menjadi masa menikmati masa tua.

    Masalah demografis yang pelik ini menggambarkan konsekuensi lain dari dikotomi jumlah penduduk yang kian banyak di satu sisi, dengan tingkat harapan hidup yang semakin tinggi dan angka kelahiran yang terus merendah di sisi lainnya.

    Semakin banyak saja faktor yang membuat tingkat kelahiran di banyak negara terus menurun. Salah satu faktor yang bisa disebut adalah kecenderungan kaum muda untuk menunda pernikahan karena biaya hidup yang tinggi.

    Di Indonesia misalnya, sudah jarang ditemui orang menikah dalam usia belia dan lebih jarang lagi mendapati keluarga yang memiliki lebih dari dua anak.

    Ini persoalan global yang membuat jumlah penduduk di banyak negara terus menyusut.

    Mengutip analisis The Economist, 250 tahun sejak era Revolusi Industri, jumlah penduduk dunia memang mengalami ledakan, tapi sebelum akhir abad ke-21 ini, jumlah penghuni Planet Bumi ini untuk pertama kali sejak Black Death akan mengalami penyusutan.

    Black Death adalah masa ketika penduduk dunia menyusut drastis akibat pandemi besar di Eurasia Barat dan Afrika Utara pada 1346-1353 yang merenggut 75 juta sampai 200 juta nyawa manusia.

    Namun demikian, penyusutan jumlah penduduk saat ini tidak terjadi karena kematian massal seperti sewaktu Black Death, melainkan oleh turunnya angka kelahiran.

    Pada 2000 tingkat kesuburan global masih berada pada 2,7 kelahiran per wanita atau masih di atas batas toleransi 2,1 yang biasa disebut "replacement rate".

    Tetapi saat ini angka tersebut hanya 2,3 dan kecenderungannya pun terus menurun.

    Di 15 negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia, termasuk Amerika Serikat, China dan India, angka kelahiran itu berada di bawah replacement rate 2,1.

    Sebaliknya, proporsi penduduk usia tua semakin besar di beberapa negara.

    Bukan hanya di negara-negara maju seperti Jepang dan Italia, tapi juga di negara-negara berkembang seperti Brazil, Meksiko dan Thailand.

    Bahkan, pada 2030, separuh penduduk Asia Timur dan Tenggara diprediksi terdiri dari penduduk usia di atas 40 tahun.

    Kecenderungan ini pastinya mempengaruhi negara dalam bagaimana mengalokasikan anggaran untuk merawat dan menanggung penduduk usia tua.


    PR bersama

    Sejumlah negara mengakali hal itu dengan menaikkan pajak penghasilan kepada kaum pekerja produktif.

    Tapi akibatnya, langkah ini membuat tingkat upah menjadi naik. Dan situasi ini tentu kabar buruk untuk daya saing ekonomi dan pasar tenaga kerja.

    Turunnya angka kelahiran tapi naiknya angka harapan hidup ini sudah menjadi fenomena global.

    Semakin banyak saja negara yang mengkhawatirkan dampak menyusutnya usia produktif dan bertambahnya penduduk usia lanjut terhadap pengelolaan ekonomi.

    Di antara negara yang menghadapi masalah serupa itu adalah China yang saat ini berada pada angka 1,07 atau jauh di bawah replacement rate 2,1.

    Penduduk usia kerja di negeri ini perlahan berkurang. Pada 2011, angkanya sempat mencapai puncak 900 juta orang. Namun sampai pertengahan abad ini diprediksi bakal menyusut menjadi 700 juta orang.

    Gambaran terakhir ini membuat setiap 100 orang usia kerja di China saat ini, mesti mensubsidi setiap 106 orang lanjut usia dan anak-anak, dengan pengenaan pajak penghasilan yang lebih tinggi.

    Struktur demografis yang berubah lebih jauh lagi akan mempengaruhi komposisi dan struktur penduduk yang akibatnya bisa luas sekali, tak hanya menyangkut aspek ekonomi, tapi juga politik, sosial dan keamanan.

    Penyusutan jumlah penduduk membuat angkatan kerja produktif berkurang untuk kemudian menaikkan biaya tenaga kerja yang akibatnya bisa melemahkan daya saing ekonomi. Situasi ini pastinya dihindari oleh negara atau entitas bisnis mana pun.

    Yang tak kalah mengkhawatirkan adalah pengaruhnya terhadap institusi pernikahan dan tingkat pendidikan di mana sumber daya pendidikan dasar yang tadinya terbatas menjadi berlebih karena terus berkurangnya populasi anak usia sekolah.

    Akibat lebih jauh dari hal itu adalah terjadinya ketimpangan struktural dalam sumber daya pendidikan.

    Dalam jangka panjang, situasi ini dapat melemahkan permintaan akan pendidikan tinggi yang jika dibiarkan dapat merusak kualitas dan output pendidikan. Padahal kualitas pendidikan kerap menentukan output nasional, khususnya ekonomi.

    Dihadapkan kepada masalah ini, sebagian kalangan di dunia ini beralih kepada teknologi. Mereka berusaha mengakali naiknya tingkat upah dan kian terbatasnya tenaga kerja produktif, termasuk dengan mengoptimalkan kemanfaatan inovasi-inovasi teknologis seperti kecerdasan buatan.

    Ini malah membuat beban yang harus ditanggung negara semakin besar, karena pasar tenaga kerja yang digantikan oleh teknologi membuat usia produktif menjadi tak cukup bisa menopang produktivitas dan sebaliknya malah memperbesar beban negara yang sudah besar karena harus menanggung populasi yang menua.

    Ini pekerjaan rumah bersama para pembuat kebijakan di mana pun, termasuk Indonesia.

    Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bom waktu angka kelahiran global yang terus turun

    Pewarta: Jafar M Sidik
    Editor : Debby H. Mano
    COPYRIGHT © ANTARA 2025
    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest
    • print

    Berita Terkait

    BPS: Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Gorontalo 0,409

    BPS: Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Gorontalo 0,409

    4 Februari 2022 06:19

    Separuh penduduk dunia akan terhubung internet akhir 2016

    Separuh penduduk dunia akan terhubung internet akhir 2016

    23 November 2016 08:53

     WHO: 92 persen penduduk dunia hirup udara berbahaya

    WHO: 92 persen penduduk dunia hirup udara berbahaya

    28 September 2016 20:33

     Hanya 30 persen penduduk dunia mengakses Internet

    Hanya 30 persen penduduk dunia mengakses Internet

    13 Oktober 2014 21:00

    Angka kelahiran Korsel meningkat untuk pertama kalinya dalam 8 tahun

    Angka kelahiran Korsel meningkat untuk pertama kalinya dalam 8 tahun

    28 Agustus 2024 11:48

    Vietnam hadapi penurunan populasi seiring penurunan angka kelahiran

    Vietnam hadapi penurunan populasi seiring penurunan angka kelahiran

    5 Mei 2024 17:30

    Jepang ungkap detail biaya untuk perangi rendahnya angka kelahiran

    Jepang ungkap detail biaya untuk perangi rendahnya angka kelahiran

    12 April 2024 15:43

    Tingkat  kelahiran di Korea Selatan terus turun

    Tingkat kelahiran di Korea Selatan terus turun

    25 Januari 2024 15:00

    Top News

    • Polda Gorontalo patroli mencegah premanisme di pasar

      Polda Gorontalo patroli mencegah premanisme di pasar

      7 jam lalu

    • Kasus kekerasan seksual ayah terhadap anak kandung di Gorontalo dilimpahkan ke kejaksaan

      Kasus kekerasan seksual ayah terhadap anak kandung di Gorontalo dilimpahkan ke kejaksaan

      12 jam lalu

    • Dispar Kabupaten Gorontalo optimalkan pengembangan objek wisata

      Dispar Kabupaten Gorontalo optimalkan pengembangan objek wisata

      21 jam lalu

    • DKP Provinsi Gorontalo tarik PAD dari Pelabuhan Perikanan Inengo

      DKP Provinsi Gorontalo tarik PAD dari Pelabuhan Perikanan Inengo

      21 jam lalu

    • Israel kepung RS Indonesia di Gaza dan tembak siapapun yang bergerak

      Israel kepung RS Indonesia di Gaza dan tembak siapapun yang bergerak

      19 Mei 2025 07:44

    Antara News gorontalo
    gorontalo.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Kabar Gorontalo
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Artikel
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA