Pohuwato (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo dan Lapas Kelas IIB Pohuwato UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo membahas potensi kerja sama pengembangan UMKM dan pertanian untuk pengendalian inflasi.
Kepala KPw BI Gorontalo Dian Nugraha, Senin mengatakan BI terbuka untuk berdiskusi dan membahas potensi dan peluang kerja sama.
"Karena kami mendapat informasi bahwa di Lapas itu ada sebagian lahan yang dimanfaatkan untuk menanam beberapa tanaman yang ada hubungannya dengan pengendalian inflasi," ucap Dian.
Menurut dia, hal tersebut bisa menjadi percontohan bahwa Bank Indonesia terbuka dengan siapa saja, sepanjang hal itu sejalan dengan program-program yang diagendakan oleh BI.
"Mudah-mudahan dengan kedatangan Kalapas Pohuwato bersama jajarannya ini ke depannya bisa diwujudkan dengan kerjasama secara konkret," harap dia.
Pada pertemuan tersebut, Kepala Lapas Pohuwato Irman Jaya menyampaikan pentingnya memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan keterampilan dan potensi mereka.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program pelatihan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan yang dapat digunakan setelah mereka keluar dari Lapas.
"Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang dapat dikembangkan, termasuk mereka yang berada dalam sistem pemasyarakatan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk memperoleh keterampilan baru dan menjadi mandiri setelah bebas nanti," ujar Irman Jaya.
Ia mengungkapkan jika Lapas Pohuwato memiliki beberapa kegiatan pengembangan kreativitas warga binaan. Bahkan beberapa produk diantaranya sudah pernah menembus pasar ekspor yaitu cocofiber dan cocopeat.
Irman Jaya berharap, dari pertemuan bersama Bank Indonesia, ada potensi kerja sama untuk mengembangkan produksi dan kreativitas warga binaan Lapas Pohuwato.