Gorontalo, ANTARAGORONTALO) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) I Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, menjadi satu-satunya yang lolos dalam program Adiwiyata Mandiri di daerah itu.
pengakuan Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Muhamad Bakri Nongko saat mendatangi sekolah itu belum lama ini, bahwa kehadirannya guna menindaklanjuti berkas yang sudah masuk di Kementerian tersebut.
"Adapun berkas tersebut merupakan penjelasan dari program adiwiyata mandiri yang diajukan sekolah. Tugas saya ke sini hanya memastikan saja jika dalam berkas tersebut sesuai dengan fakta di lapangan," katanya.
Ia menjelaskan, adiwiyata mandiri merupakan pembelajaran membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan, dan program ini harus memiliki imbas ke sekolah lain.
"Dengan artian, harus melakukan pembinaan kepada sekolah lain agar mengikuti apa yang sudah dilakukan sekolah tersebut," katanya.
Sementara itu, penilaian yang dilakukan meliputi kebijakan penguasaan lingkungan, kurikulum, kegiatan partisipasi dengan lingkungan dan sarana pra sarana di sekolah itu.
"Di Provinsi Gorontalo, ada tiga sekolah yang lolos seleksi berkas. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Limboto, Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Boalemo dan SMP 1 Marisa," ungkapnya.
Sementara untuk se Indonesia, hanya 18 sekolah yang lolos seleksi.
Di tempat terpisah Kepala Sekolah SMP 1 Marisa Fitriyadi Rahman mengaku dua sekolah yang menjadi binaan sekolahnya, yakni Madrasah Alkhairat Buntulia dan SMK Duhuidaa.
"Inti dari program ini adalah kerja sama antara sekolah dalam pembentukan karakter siswa," katanya.
Ia menambahkan, jika program adiwiyata mandiri merupakan tindak lanjut dari adiwiyata nasional yang diraih sekolahnya pada tahun 2013.
"Kedua program itu berbeda. Kalau adiwiyata mandiri sudah bekerjasama dengan sekolah lain, sedangkan adiwyata nasional tidak," jelasnya.
Dari ke 18 sekolah itu, jika lolos dalam seleksi tahap ini, maka akan diundang Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di istana Kepresidenan untuk menerima penghargaan.