Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bahan bakar gas elpiji ukuran tiga kg ternyata mulai langka di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan membuat sebagian warga resah menjelang bulan Ramadhan.
Menurut Saiful (49), salah satu pemilik pangkalan elpiji tiga kg yang berada di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, mengaku kelangkaan gas sudah berlangsung dua bulan lamanya akibat pasokan kurang serta minat warga membeli cukup tinggi.
"Hingga saat ini saya tidak tau apa penyebabnya sehingga elpiji langka. Saya hanya pasrah saja sambil menunggu informasi dari pemerintah," ujar Saiful, Kamis.
Saiful mengaku selain langka ada pengurangan jumlah dari kuota 100 tabung gas elpiji yang masuk menjadi 20 tabung saja untuk tiga kali dalam seminggu.
"Setelah dikurangi pasokannya, ya hingga saat ini terjadi kekosongan lagi," tegasnya.
Selain pasokan kurang, pedagang sengaja mengurangi pembelian warga sehingga tidak terjadi penimbunan.
"Warga yang biasa beli empat tabung kami kurangi jadi dua tabung saja. Agar yang lain bisa dapat kebagian," katanya.
Bahkan para pembeli diwajibkan dicatat nama dan alamat agar bisa dideteksi untuk tidak membeli lebih dari jatah yang sudah ada sebelumnya.
Lanjutnya, jika pangkalan dan pembeli tidak bisa ikut aturan itu, maka akan dapat denda dari pihak Pertamina. Namun ia mengaku belum tahu apa jenis denda tersebut.
"Entah didenda uang atau apa, saya belum diberi tahu," ungkapnya.
Dengan kondisi ini, ia selaku pengelola pangkalan mengaku rugi besar karena modal lambat berputar, sedangkan kebutuhan terus bertambah.
Ia menambahkan, masyarakat dipaksa meninggalkan minyak tanah dan beralih ke gas. Namun pemerintah tidak bisa menjamin kebutuhan gas yang sudah menjadi kebutuhan dasar.
"Anehnya warga dilarang beli minyak tanah, namun BBM penggantinya kosong, meski begitu kami berharap agar kondisi ini bisa secepatnya kembali normal," tambahnya.
Apalagi sebagian besar masyarakat sekarang bingung, apa lagi menghadapi bulan puasa yang tentunya tingkat kebutuhannya semakin tinggi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pohuwato Ibrahim Kiraman, mengaku jika daerahnya mendapat tambahan 1.120 tabung gas elpiji tiga kg.
Dengan begitu total tabung gas yang ada di Pohuwato sebanyak 3.360, hanya saja itu dinilai tidak cukup dan tetap terjadi kelangkaan di daerah.
Ia juga menyebut jika kekurangan agen menjadi salah satu sebab kelangkaan ini. Karena lambat dalam pendistribusian yang merata di 13 kecamatan. Makannya ada kecamatan yang tidak mendapat jatah karena sudah habis diburu oleh kecmatan lain.
"Disini (Pohuwato) hanya ada satu agen untuk melayani seluruh masyarakat," katanya.
Bahkan ia mengaku pihaknya sudah tidak tahu harus berbuat apa untuk mengantisipasi kejadian ini.
Namun sebagai pemerintah, pihaknya terus melakukan berbagai terobosan dengan selalu menguhubungi Pertamina untuk mencarikan solusi bersama.
"Dan jika jelang puasa masih terjadi kelangkaan, maka kami akan melakukan operasi di pasar," ungkapnya sambil menyebut belum ada informasi aksi penimbunan dilakukan oknum-oknum tertentu.