Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memastikan jika daerah ini bebas penyakit antraks bagi ternak sapi.
"Hasil uji laboratorium terhadap sampel darah 513 hewan kurban, khususnya sapi di daerah ini yang dilakukan H-3 Idul Adha 1437 Hijriah menyatakan seluruhnya bebas bakteri antraks," ujar Kepala Bidang Peternakan Disnakkeswan setempat, Iskandar Antula, Selasa di Gorontalo.
Ia mengaku, langsung menginformasikan hasil tersebut kepada seluruh panitia hewan kurban di seluruh kecamatan, namun terus melakukan pemantauan penyembelihan hewan kurban yang diperkirakan masih akan dilakukan hingga H+3 Idul Adha.
Sebelumnya kata Iskandar, sesuai instruksi Bupati Indra Yasin, pihaknya telah melakukan bimbingan teknis (bimtek) tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Parasiter dipusatkan di Desa Posso, Kecamatan Kwandang.
Bimtek tersebut melibatkan para peternak serta instansi teknis terkait, diantaranya Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gorontalo Utara terkait penerapan peraturan daerah (perda) hewan lepas di daerah ini.
Bupati Indra Yasin mengaku saat ini pemerintah daerah masih memperketat pengawasan di wilayah perbatasan, agar hewan ternak khususnya sapi dari daerah tetangga seperti Kabupaten Gorontalo yang positif antraks tidak sembarangan masuk ke daerah ini.
"Pelabuhan Kwandang sangat intensif melakukan pengiriman ternak sapi ke luar daerah, diantaranya Tarakan, Samarinda dan Manado, sehingga pemerintah daerah sangat fokus memperhatikan kesehatan ternak agar kualitasnya terjaga," ujar Bupati.
Disamping upaya pemerintah daerah memperhatikan tempat-tempat pemotongan hewan agar daging sapi di daerah ini aman dan layak konsumsi.
Populasi ternak sapi di daerah ini telah mencapai 27 ribu ekor, dimana tahun 2015 lalu pemerintah daerah melalui Disnakkeswan berhasil menginseminasi buatan melalui program "Gertak Birahi" untuk 3 ribu ekor sapi.
Hasil evaluasi Disnakkeswan, inseminasi buatan tersebut mencapai tingkat keberhasilan 70 persen, sehingga terjadi peningkatan populasi mencapai 2 ribu ekor.
Disnakkeswan Pastikan Gorontalo Utara Bebas Antraks
Selasa, 13 September 2016 19:41 WIB