Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo melakukan optimalisasi layanan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Langkah ini menjadi upaya dalam meningkatkan kualitas layanan SPM bidang kesehatan di Gorontalo," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S.Otoluwa dari Manado, Selasa.
Anang mengatakan meskipun capaian rata-rata layanan SPM bidang kesehatan di Provinsi Gorontalo telah lebih dari 90 persen, namun optimalisasi layanan masih menjadi perhatian utama.
Menurutnya evaluasi selama ini lebih berfokus pada output daripada dampak nyata terhadap kesehatan masyarakat.
"Contohnya pada SPM satu tentang pelayanan kesehatan ibu hamil, belum dilakukan analisis mendalam mengenai pengaruhnya terhadap penurunan prevalensi ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) dan anemia yang merupakan faktor risiko utama kematian ibu, bayi dengan berat badan lahir rendah, serta potensi stunting pada anak" katanya.
Sementara pelayanan SPM untuk ibu hamil, meskipun hanya memenuhi standar minimal, akan memberikan dampak signifikan jika dilaksanakan sesuai standar yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 6 Tahun 2024, dengan tenaga kompeten serta bahan dan logistik yang memadai.
Anang juga menyoroti tantangan besar dalam tahapan penerapan SPM, khususnya pada pengumpulan data sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan.
Evaluasi oleh Bappenas menunjukkan bahwa regulasi teknis dari kementerian belum mengatur secara rinci metode pengumpulan data, termasuk penggunaan proyeksi, angka prevalensi, atau data riil. Hal ini menimbulkan perbedaan pemahaman di tingkat kabupaten/kota.
"Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Kesehatan provinsi terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kabupaten/kota. Kami juga telah menyusun pedoman pelaksanaan SPM provinsi dan kabupaten/kota sejak 2022, yang terus disempurnakan agar lebih mudah diimplementasikan," katanya.