"Memasuki awal puasa, harga cabai rawit di Sulawesi Utara mulai mengalami peningkatan dari kondisi normal Rp45.000 per kilogram, saat ini telah mencapai Rp100.000 per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara, Hanny Wajong di Manado, Kamis.
Pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan baik di pedagang pengumpul, distributor, dan daerah sentra produksi. Ia mengatakan lonjakan harga cabai rawit terjadi karena stok di pedagang terus menurun, karena pasokan dari daerah sentra produksi tersendat.
"Jika ada tanda kekosongan semua kabupaten akan saling bantu pasok, namun tetap juga melakukan permintaan ke daerah sentra seperti Gorontalo dan Minahasa," katanya.
Oleh karena itu, Disperindag Sulawesi Utara terus melakukan koordinasi dengan 15 kabupaten kota sehingga bisa melakukan pemantauan dengan cepat.