Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih di daerah itu dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Kami sudah membahasnya bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik melalui 'video conference'. Usulan kami sangat diterima bahkan dijadikan kebijakan nasional dalam proses pelantikan nanti," ujar dia di Gorontalo Utara, Kamis.
Pelantikannya dipastikan digelar pada Jumat (26/2) berlangsung di aula rumah jabatan Gubernur Gorontalo, mulai pukul 14.00 Wita sampai selesai.
Upacara pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan bupati dan wakil bupati secara langsung tersebut hanya dihadiri 25 orang.
"Jumlah kehadiran dibatasi hanya bupati dan wakil bupati tiga daerah hasil pilkada di Provinsi Gorontalo, yaitu Bone Bolango, Pohuwato, dan Kabupaten Gorontalo," katanya.
Mereka (bupati dan wakil bupati) yang akan dilantik hanya didampingi isteri masing-masing.
Selain itu, mereka yang boleh berada di ruangan adalah anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Gorontalo, komisioner KPU dan Bawaslu Provinsi Gorontalo.
"Ditambah saya selaku gubernur dan Pak Wakil Gubernur," kata Rusli.
Untuk anggota DPRD provinsi, kabupaten, dan kota dapat menonton melalui siaran "live streaming" di kantor masing-masing. Masyarakat pun dapat menyaksikan dari rumah masing-masing.
"Kita sangat ketat mematuhi protokol kesehatan serta menghindari kerumunan mengingat peningkatan kasus terpapar di Provinsi Gorontalo masih terus bertambah," katanya.
Pelantikan Bupati/Wabup terpilih di Gorontalo terapkan prokes ketat
Jumat, 26 Februari 2021 6:44 WIB