Pohuwato (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo memberi pembinaan kemandirian warga binaan pemasyarakatan melalui pelatihan kerajinan tangan dan lukisan.
"Salah satu upaya pembinaan kemandirian di lapas dilakukan melalui bidang kegiatan kerja," kata Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Pohuwato Fery Utiarahman di Gorontalo, Selasa.
Ia menjelaskan kegiatan itu bertujuan untuk memberikan bekal kepada warga binaan agar dapat berintegrasi kembali ke masyarakat setelah masa pidana mereka berakhir.
Dalam upaya meningkatkan kemandirian kepada warga binaan, katanya, Lapas Pohuwato melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan. Salah satu contohnya pelatihan kerajinan tangan dan lukisan yang berbahan dasar turunan kelapa dan pasir.
"Lukisan ini memiliki keindahan yang khas dan memiliki nilai estetik seni tinggi. Melalui pelatihan ini, warga binaan diberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka dalam seni lukis," kata dia.
Warga binaan, ujarnya, diajarkan teknik-teknik dasar dalam melukis dengan pasir serta prinsip-prinsip estetika yang relevan.
"Warga binaan diberikan kebebasan berekspresi dalam melukis dan diarahkan untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui karya seni yang mereka buat," ujar Fery.
Ia mengungkapkan hasil karya lukisan warga binaan Lapas Pohuwato telah memperoleh apresiasi dan pengakuan masyarakat luas. Beberapa karya lukisan ini bahkan telah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.
"Prestasi ini memberikan semangat dan motivasi kepada para warga binaan untuk terus mengembangkan bakat seni mereka," ungkap dia.
Pembinaan di dalam lapas, kata Fery, dapat memberikan kesempatan nyata bagi warga binaan untuk mengembangkan bakat mereka dan mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan baru setelah masa pidana mereka berakhir.
"Hal ini membuktikan bahwa pembinaan di dalam lapas dapat memberikan kesempatan warga binaan untuk mengubah hidup mereka menuju ke arah lebih baik," katanya.