Bone Bolango, Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango Provinsi Gorontalo bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo menjalankan Program Digitalisasi To Kambungu di Pantai Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone.
Plt Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli di Bone Bolango, Ahad, mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).
"Lewat Program Digitalisasi To Kambungu, kita memberikan edukasi dan literasi kepada warga terkait penggunaan dan pemakaian QRIS," ucap Merlan.
Ia menjelaskan sejak Pemerintah Kabupaten Bone Bolango membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) melalui SK Bupati No. 56 Tahun 2021, telah begitu banyak upaya baik dalam program kegiatan, sosialisasi dan edukasi yang dilakukan dalam rangka memperkuat ekosistem digital demi peningkatan ekonomi masyarakat.
"Salah satunya adalah yang kita luncurkan hari ini, yaitu Program Digitalisasi To Kambungu, yaitu suatu program kolaborasi, antara Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, sebagai tindak lanjut High Level Meeting," kata Merlan S. Uloli.
Merlan menjelaskan program tersebut merupakan program edukasi dan literasi kepada masyarakat, pelaku usaha, pelaku wisata, dan UMKM di wilayah Kecamatan Kabila Bone terkait penggunaan QRIS.
"Kali ini pengguna baru QRIS juga telah dapat menukarkan bahan pokok, yaitu minyak goreng 1 liter hanya seharga Rp1," jelas Merlan.
Bupati mengungkapkan program digitalisasi itu akan dilaksanakan dalam rentang waktu empat minggu, dimulai dari tanggal 25 November 2023 sampai 16 Desember 2023 pada setiap hari Sabtu di lokasi Pasar Molotabu dan Objek Wisata Botutunuo.
"Hari ini kita berkumpul di sini, sebagai pertanda bahwa kegiatan ini telah resmi dilaksanakan," ujar dia.
Merlan menginginkan kegiatan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya oleh masyarakat, dimulai dari mengenal apa itu QRIS, memasang aplikasi dan selanjutnya menggunakan baik dalam pembayaran belanja, transaksi di tempat usaha, termasuk pembayaran pajak daerah atau retribusi ke daerah.
Ia pun berharap edukasi dan literasi itu akan terus menerus dan berkelanjutan, sehingga nantinya masyarakat terbiasa menjadi pelaku ekosistem digital, yang nantinya diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat dalam peningkatan layanan dan kunjungan ke pasar, objek wisata atau objek lainnya, dengan menyediakan layanan pembayaran QRIS dalam sektor usaha yang digeluti saat ini.
"Ini menjadi catatan untuk Pemerintah Kecamatan, serta desa dan OPD teknis untuk terus dipantau dan dipastikan pelaksanaannya," kata dia.