Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Balai pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo melakukan pengujian air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Gorontalo, karena sempat diinformasikan diduga terkandung bahan beracun arsenik.
"Usai dilakukan uji coba, kadar arsenik pada air tersebut sebesar 0,01, masih dibawah batas aman sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)," kata Kepala BPOM Gorontalo, Sukri Dharma.
Menurutnya, pengujian dari BPOM masih akan dilanjutkan ke Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo.
"Kita harus mengambil beberapa sampel air dari sejumlah titik lokasi di semua kecamatan agar dapat mewakili data, dan jika kita temukan air yang tidak layak minum, tidak akan kita umumkan," kata Sukri.
Karena menurutnya, BPOM bukan dalam rangka mengumunkan, tapi untuk pendataan dalam rangka menunjang dan mempererat lintas sektor dengan pemerintah setempat.
"Arsenik dengan jumlah tertentu atau jumlah banyak akan menyebabkan keracunan, saat kita melakukan pengujian terhadap air PDAM di Kabupaten Bone Bolango dengan sumber air yang sama, hasilnya berbeda," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Gorontalo, Marthen Taha mengatakan, arsenik tidak hanya terdapat pada air saja, namun pada buah-buahan juga.
"Buah juga kan ditanam di tanah, tanah mengandung logam berat, dan arsenik pasti terkandung di dalam tanah, arsenik berbahaya jika dalam jumlah banyak atau jumlah tertentu, namun untuk kandungannya dalam air yang diteliti, masih dibatas aman," kata Marthen.
Riflan Kunu, Kepala Bagian Humas PDAM Kota Gorontalo mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian sampel air di tiga laboratorium.
"Tiga laboratorium tersebut adalah Water Laboratorium Nusantara (WLN), Balai Teknik Kesehatan Manado, dan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo," jelasnya.
Riflan menegaskan, menurut hasil penelitian, memang terdapat kandungan arsenik, namun dibawah ambang batas.