Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie ingin pelaksanaan hari raya Ketupat bagi masyarakat Jawa Tondano yang bermukim di Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo menjadi wisata religi.
Menurutnya, tradisi masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang dilaksanakan setiap tanggal 7 Syawal itu, sangat kental dengan keagamaan dan kebudayaan.
"Insya Allah dengan kehadiran saya, pak gubernur, pak bupati, bapak-bapak Forkominda, serta masyarakat lainnya, Desa Reksonegoro menjadi daya tarik pengunjung, menjadi daya tarik wisata," ucap Idah di Gorontalo, Selasa.
Menurut dia, suasana di Reksonegoro masih sangat tradisional. Hal itu dilihat dari bangunan rumah panggung, yang menjadi khas masyarakat Jawa Tondano.
Perayaan lebaran ketupat tahun 2025 juga menjadi lebih istimewa bagi masyarakat Reksonegoro, karena bertepatan dengan satu abad atau 100 tahun migrasi warga Jaton dari Minahasa, Sulawesi Utara, ke Gorontalo pada tahun 1925.
"Begitu masuk di Desa Reksonegoro sangat menarik, masyarakatnya dan rumahnya masih tradisional, walaupun ada pembenahan, walaupun ada renovasi, tetapi tidak mengurangi dan tidak merubah rumah yang aslinya. Nah ini tolong tetap dipertahankan, karena ini juga bisa menjadi daya tarik wisata," ucap dia.
Idah berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak perekonomian untuk masyarakat. Karena menampilkan berbagai hidangan tradisional maupun kesenian lokal.
Tradisi perayaan lebaran ketupat di Gorontalo sudah menyebar hingga ke desa atau kecamatan lain. Seperti di Desa Kaliyoso, Bongomeme, Isimu, Yosenegoro, hingga ke Tapa, Bone Bolango.
Serta di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, hingga ke Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.