Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengundang pihak Perum Bulog setempat setelah dirinya menerima keluhan sejumlah petani yang melaporkan hasil panen mereka ditolak oleh BUMN itu.
"Petani mengeluh hasil panen mereka ditolak pihak Bulog. Oleh karena itu, saya mengundang pimpinan Bulog Cabang Gorontalo La Ode Suleman Ngkalusa untuk membicarakan hal ini," kata Gusnar di Gorontalo, Senin (12/5).
Menurut dia, cita-cita agar petani sejahtera menjadi fokus pemerintah daerah saat ini.
Dukungan penuh pemerintah provinsi, kata Gusnar, dicurahkan kepada petani untuk membantu mereka agar pendapatannya meningkat dan bisa meraih kesejahteraan.
Ia mengatakan berdasarkan pengakuan petani, jagung yang mereka kirim ke Bulog ditolak tanpa alasan yang jelas.
Kerugian pun dialami petani akibat penolakan itu, membuat mereka harus menanggung biaya transportasi yang telanjur dikeluarkan untuk mengangkut hasil panen ke Kantor Bulog.
"Oleh karena itu, saya meminta Pimpinan Bulog Cabang Gorontalo agar turun langsung ke titik-titik lokasi panen petani. Saya minta Bulog mengecek langsung hasil panen petani. Tolong datangi dan cek langsung, agar petani diberikan kemudahan dalam menjual hasil panen mereka," kata Gusnar.
Ia mengatakan dengan mendatangi langsung maka para petani tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi lagi jika hasil panen mereka belum sesuai standar penjualan dan pengambilan dari Bulog.
"Bulog harus dekat dengan petani, jangan jauh-jauh. Cek di tempat, kalau sesuai langsung bayar di tempat hasil panen petani," kata Gusnar.
Sementara itu Pimpinan Bulog Cabang Gorontalo La Ode Suleman Ngkalusa berjanji melaksanakan arahan dari Gubernur Gusnar Ismail.
"Bulog akan turun langsung mendekati petani, kami juga akan melakukan sosialisasi maksimal soal persyaratan-persyaratan teknis dalam pengambilan hasil panen petani misalkan terkait jagung pipil kering, kadar air maksimal 14 persen, Alfatoxin 50 Ppb, serta bersih dari tongkol/bonggol," katanya.
Bulog berharap para petani dapat menghubungi pihaknya, untuk menyampaikan titik-titik lokasi panen agar bisa langsung melakukan pengecekan di tempat atau lokasi panen petani, sehingga petani tidak lagi mengeluarkan biaya transportasi untuk menjual hasil panen mereka.