Gorontalo (ANTARA) - Indeks perkembangan harga (IPH) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan pada angka 1,93.
"IPH kita naik dari 1,42 pada minggu pertama Januari 2025, naik menjadi 1,93 pada minggu kedua," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara Suleman Lakoro di Gorontalo, Kamis.
Kondisi tersebut kata dia, telah dilaporkan melalui agenda rutin nasional yang diikuti pemerintah daerah melalui rapat koordinasi pengendalian inflasi yang kembali digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan dipimpin langsung oleh Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir melalui zoom.
Menurutnya kenaikan IPH dipengaruhi oleh beberapa komoditas seperti cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras.
Kenaikan IPH tersebut membuat kabupaten di pesisir utara Provinsi Gorontalo itu, berada dalam peringkat 213 dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
"Artinya kita berada di posisi aman atau tidak berada dalam zona 10 kabupaten yang mengalami kenaikan dan 10 kabupaten yang mengalami penurunan," katanya.
Tentunya ini dapat dikategorikan pertumbuhan ekonomi daerah membaik.
"Atas nama ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Penjabat Bupati Gorontalo Utara, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik sektor maupun teknis atas kerja keras dalam hal pengendalian inflasi di daerah ini," katanya.
Ia berharap seluruh instansi terkait dapat bersinergi dan menjalin komunikasi yang efektif, serta melakukan langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi di daerah tersebut.***